"Valentino tampaknya tidak memiliki masalah ini. Dia berusia 40 tahun dan tampaknya belum punya keluhan. Dia berbeda dengan saya," lanjut pembalap Inggris tersebut.
Seperti diketahui, Crutchlow memang sempat menderita cedera cukup parah selepas mengalami insiden pada MotoGP Australia 2018.
Akibatnya, dirinya terus merasa sakit di pergelangan kakinya, yang mengganggu performanya pada MotoGP 2019.
Crutchlow pun hanya mampu membukukan 133 poin hingga akhir musim dan bercokol di peringkat 9 dari 22 pembalap yang secara reguler ikut berkompetisi.
Lantas, apakah cederanya tersebut juga membuat Crutchlow berpikir mengenai akhir karier membalapnya?
"Kontrak saya dengan Honda berakhir di pengujung musim 2020. Saya rasa musim depan akan menjadi musim terakhir saya," ujar Crutchlow, blak-blakan.
"Saya bukan pembalap yang buruk. Saya bukan orang yang lemah dan saya akan melakukan yang terbaik. Saya bisa melakukannya (pensiun) di akhir musim depan dan mulai menjalani kehidupan yang normal," pungkasnya.
Baca Juga: Bukan Valentino Rossi, Inilah Pembalap yang Seharusnya Jadi Referensi Yamaha
Perkataan Crutchlow ada benarnya. Dirinya masih tercatat sebagai satu-satunya rider RC213V selain Marc Marquez yang mampu naik podium dalam dua musim terakhir.
Sementara itu, para pembalap Honda yang lain terus mengalami kesulitan untuk menjinakkan motor yang dikenal "liar" tersebut.
Sepak terjang Crutchlow pada MotoGP 2020 akan dapat disaksikan mulai awal bulan Maret mendatang, ketika seri balapan perdana digelar di Sirkuit Losail, Qatar.