Find Us On Social Media :

Cal Crutchlow: Tidak Seperti Valentino Rossi, Saya Akan Segera Pensiun

Pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow

SportFEAT.COM - Pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow, tidak berharap dirinya bisa membalap selama Valentino Rossi.

Tidak banyak pembalap yang masih mampu bersinar di usia 40 tahun. Valentino Rossi adalah salah satunya.

Kendati belum lagi mampu mencatatkan kemenangan, pembalap berjuluk The Doctor tersebut masih bisa tampil impresif dan membuat kejutan.

Terakhir, Rossi mampu memecahkan rekor lap tercepat saat balapan di Sirkuit Sepang, Malaysia.

Pembalap asal Italia ini berhasil mengarungi putaran ketiga dengan hanya membukukan waktu 1 menit 59,303 detik, yang sekaligus merupakan catatan waktu tercepat sepanjang digelarnya balapan MotoGP di Sirkuit Sepang.

Performa Rossi yang masih mentreng di usia "senja" tentu menjadi impian banyak pembalap lain, tak terkecuali Cal Crutchlow.

Kendati demikian, Crutchlow juga sadara diri bahwa dengan kondisi fisiknya saat ini, akan sulit untuk bisa mencapai apa yang telah dilakukan Rossi.

"Tubuh saya mulai merasa sakit, dan ini bukan hanya karena cedera yang saya dapatkan pada musim 2018," ujar Crutchlow seperti dikutip SportFEAT.com dari Tuttomotoriweb.com.

Baca Juga: Bos Yamaha Buka-bukaan Soal Alasan Bersinarnya Maverick Vinales pada MotoGP 2019

"Valentino tampaknya tidak memiliki masalah ini. Dia berusia 40 tahun dan tampaknya belum punya keluhan. Dia berbeda dengan saya," lanjut pembalap Inggris tersebut.

Seperti diketahui, Crutchlow memang sempat menderita cedera cukup parah selepas mengalami insiden pada MotoGP Australia 2018.

Akibatnya, dirinya terus merasa sakit di pergelangan kakinya, yang mengganggu performanya pada MotoGP 2019.

Crutchlow pun hanya mampu membukukan 133 poin hingga akhir musim dan bercokol di peringkat 9 dari 22 pembalap yang secara reguler ikut berkompetisi.

Lantas, apakah cederanya tersebut juga membuat Crutchlow berpikir mengenai akhir karier membalapnya?

"Kontrak saya dengan Honda berakhir di pengujung musim 2020. Saya rasa musim depan akan menjadi musim terakhir saya," ujar Crutchlow, blak-blakan.

"Saya bukan pembalap yang buruk. Saya bukan orang yang lemah dan saya akan melakukan yang terbaik. Saya bisa melakukannya (pensiun) di akhir musim depan dan mulai menjalani kehidupan yang normal," pungkasnya.

Baca Juga: Bukan Valentino Rossi, Inilah Pembalap yang Seharusnya Jadi Referensi Yamaha

Perkataan Crutchlow ada benarnya. Dirinya masih tercatat sebagai satu-satunya rider RC213V selain Marc Marquez yang mampu naik podium dalam dua musim terakhir.

Sementara itu, para pembalap Honda yang lain terus mengalami kesulitan untuk menjinakkan motor yang dikenal "liar" tersebut.

Sepak terjang Crutchlow pada MotoGP 2020 akan dapat disaksikan mulai awal bulan Maret mendatang, ketika seri balapan perdana digelar di Sirkuit Losail, Qatar.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Shin Tae-yong akan menjalankan proyek jangka panjang bersama PSSI selama empat tahun melatih Timnas Senior, Timnas U-20, dan Timnas U-23. . Pembenahan fisik para pemain pun akan menjadi perhatian utama pelatih berusia 50 tahun itu. . Hwan-yeonghabnida Shin. . #pssi #timnasday #timnasindonesia #gridnetwork

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada