Find Us On Social Media :

Kelemahan Skuad Ganda Putri China Ternyata Ada pada Dua Aspek Ini

Ganda putri China, Jia Yifan (kiri) dan Chen Qingchen (kanan), saat menemui awak media usai melakoni

SportFEAT.COM - Pelatih baru ganda putri China, Kang Kyung-jin, menyoroti beberapa aspek yang menjadi kelemahan para anak didiknya.

Beberapa ganda putri China berhasil kembali naik daun sepanjang 2019 ini.

Sempat meredup akibat munculnya kekuatan baru dari ganda putri jepang, sektor ganda putri China tahun ini berhasil kembali menampakkan taring mereka.

Jika menyinggung tentang ganda putri China, maka satu nama pasangan yang muncul adalah Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.

Chen Qing Chen/Jia Yi Fan memang masih menjadi ganda putri terbaik Negeri Tirai Bambu.

 

Tahun ini, dua gelar penting sudah berhasil mereka raih, seperti All England Open 2019 dan BWF World Tour Finals 2019.

Selain Chen/Jia, China masih memilik andalan lain.

Sebut saja Du Yue/Li Yin Hui dan Li Wen Mei/Zheng Yu. Kedua pasangan ini bahkan sekarang bertengger di 10 besar dunia.

Baca Juga: Rahasia Kento Momota Sering Menangi Duel Kontra Anthony Ginting

Baca Juga: Valentino Rossi Sebut Jorge Lorenzo Ingin Jadi Pembalap Tes Yamaha karena Duit

Du Yue/Li Yin Hui duduk di peringkat ketujuh dunia, sedangkan Li Wen Mei/Zheng Yu ada di posisi ke-10.

Kendati memiliki tiga pasangan di 10 besar dunia, China tampaknya belum bisa bersantai ria.

Pelatih baru ganda putri China, Kang Kyung-jin, menuturkan bahwa masih ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus dia bereskan.

Sejak bergabung dengan bulu tangkis China, Kang Kyung-jin paham bahwa para ganda putri China memiliki keterampilan mumpuni.

Namun, dilansir SportFEAT.com dari Sina Sports, pelatih asal Korea Selatan itu mendapati ada dua hal yang jadi sisi kelemahan anak-anak didiknya.

Dua kelemahan yang dimaksud adalah, ganda putri China belum begitu pandai mengatur ritme bermain di lapangan dan soal stamina.

Mantan pelatih Lee Yong-dae itupun kini lebih fokus memberikan menu latihan defens dan penguatan fisik.

"Pergerakan pemain putra lebih cepat di lapangan sedangkan pemain putri itu biasanya lebih halus. Pengalaman saya (di ganda putri -red) memang tidak banyak, tapi saya pun sekarang sedang belajar," kata Kang.

Baca Juga: Park Joo-bong Bocorkan Penyebab Ganda Putri Jepang Sering Kalah Jika Bertemu Wakil Korea Selatan

Pada sisi lain, Kang menilai bahwa rasa percaya tetap menjadi kunci utama dalam keberhasilan dirinya melatih ganda putri China.

"Untuk bermain ganda, kedua pemain harus sama-sama bergerak, sama-sama saling percaya. Yang kedua adalah pelatih dan pemain juga harus membangun kepercayaan," ujar Kang.

Kang juga mengakui bahwa tugas yang diembannya sekarang jauh lebih besar.

Apalagi dia direkrut pada tahun genting, tahun menuju Olimpiade Tokyo 2020.

Sektor putri bukanlah sektor yang mudah ditangani. Apalagi Kang Kyung-jin sendiri sebelumnya sduah 10 tahun berkarier sebagai pelatih ganda putra.

Namun Kang Kyung-jin sendiri merasa optimistis mampu mebawa ganda putri China ke arah lebih baik.

"Saya paham bagaimana caranya berkomunikasi dengan pemain putri, karena saya sendiri punya seorang putri, jadi saya cukup percaya diri menangani sektor ini," ucap Kang.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Shin Tae-yong akan menjalankan proyek jangka panjang bersama PSSI selama empat tahun melatih Timnas Senior, Timnas U-20, dan Timnas U-23. . Pembenahan fisik para pemain pun akan menjadi perhatian utama pelatih berusia 50 tahun itu. . Hwan-yeonghabnida Shin. . #pssi #timnasday #timnasindonesia #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on