SportFEAT.COM - Kritikan mengalir deras kepada pemerintah DKI Jakarta yang menganggarkan triliunan rupiah untuk menyelenggarakan Formula E, namun mengurangi pengeluaran untuk penanggulangan banjir.
Hujan deras yang mengguyur Ibukota sejak malam tahun baru 2020 membuat banyak wilayah di Jakarta terendam banjir.
Oleh banyak masyarakat Jakarta, banjir kali ini dinilai sebagai yang terparah dalam satu dekade terakhir terakhir.
Banyak kritikan diarahkan kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, beserta jajarannya yang dianggap tidak becus menangani musibah tahunan ini.
Selain karena menganggap normalisasi Kali Ciliwung bukanlah solusi, kritikan juga dilancarkan karena kebijakan pemerintah DKI Jakarta yang menganggarkan triliunan rupiah untuk menyelenggarakan balapan Formula E.
Dilansir SportFEAT.com dari Kompas.com, tagar #ShameOnYouFormulaEJakarta sempat menghiasi lini masa di media sosial Twitter.
Umumnya, warganet mengkritik anggaran penyelenggaraan Formula E yang terlalu besar, sementara di sisi lain program naturalisasi belum terasa dampaknya.
Formula E sendiri rencananya akan digelar di Monas. Kendati demikian, trek balapan mobil listrik tersebut masih didiskusikan guna menjamin lalu lintas tidak terganggu.
Baca Juga: Marc Marquez Resmi Coret Nama Valentino Rossi dari Daftar Pesaingnya di MotoGP 2020
Tak hanya sekali, Formula E direncanakan akan digelar lima tahun berturut-turut hingga tahun 2024 dengan alasan agar infrastruktur yang dibangun dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Lantas, untuk mendanai balapan ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengajukan anggaran dalam Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah Perubahan (APBD-P) 2019 dan APBD 2020.
Dari empat mata anggaran yang diajukan, nilainya anggarannya mencapai jumlah fantastis, yakni Rp 1,6 triliun!