SportFEAT.COM - Pasangan ganda putra senior Malaysia, Goh V Shem/Tan Wee Kiong, mengeluhkan hasil undian turnamen BWF yang terkesan selalu sama.
Goh V Shem/Tan Wee Kiong agaknya merasa tak puas dengan skema hasil undian turnamen BWF.
Peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 itu menyoroti beberapa hasil undia BWF World Tour yang akan mereka ikuti tahun ini.
Pada Malaysia Masters 2020, Goh V Shem/Tan Wee Kiong berjumpa dengan kompatriot mereka, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Pertemuan tersebut membuat mereka kembali teringat dengan hasil-hasil undian BWF yang terjadi pada beberapa kompetisi tahun lalu.
Pada 2019 lalu, Goh V Shem/Tan Wee Kiong pernah menghadapi salah satu rekan senegara mereka lainnya, yakni Ong Yew Sin/Teo Ee Yi, di fase-fase awal pada tiga turnamen.
Tiga turnamen itu adalah Kejuaraan Dunia 2019, Korea Open 2019 dan Gwangju Korea Masters 2019. Di ketiga turnmaen itu, Goh/Tan selalu berthadapan dengan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi.
Jika menilik lebih jauh, kedua pasangan tersebut juga saling bertemu di perempat final Thailand Masters 2019.
"Melihat daftar nama rekan senegara adalah hal yang tidak ingin kami lihat ketika hasil undian telah keluar," ucap Goh V Shem, dikutip SportFEAT.com dari The Star.
"Kami sudah berjumpa Yew Sin/Ee Yi empat kali (tahun lalu). Kami memang selalu menang dari mereka, tapi kami sama sekali tidak menikmati kemenangan itu,"
"Kami sangat tidak senang jika terus-terusan mengalahkan lawan senegara yang sama di suatu turnamen,"
"Rasanya lucu saja, dari 32 kontestan yang berlaga masa'kami selalu saja sering bertemu dengan Yew Sin/Ee Yi?" imbuhnya.
Baca Juga: Leo/Daniel dan Indah Cahya Sari Jamil Dinilai BWF sebagai Pemain Berprospek Tinggi
Sebagai ganda putra yang sudah cukup senior, Goh V Shem/Tan Wee Kiong memang cukup merasakan 'kebosanan' dengan lawan yang sama di setiap kompetisi.
Terlebih, mereka melihat hasil undian ganda putra lainnya juga terkesan selalu sama.
Hasil undian salah satu ganda putra senior asal Denmark, Mathias Boe/Mands Conrad-Petersen juga tak luput dari sorotan mereka.
"Tidak hanya kami ya, pasangan Denmark seperti Mathias Boe/Mads Conrad-Petersen tahun lalu juga selalu berjumpa Han Cheng Kai/Zhou Hao Dong (China) di babak pertama sebanyak empat kali," kata Goh.
"Bahkan tiga di antara pertemuan mereka terjadi pada tiga turnamen beruntun,"
"Saya benar-benar berharap BWF meninjau kembali sistem undian mereka. Mereka pernah bilang itu adalah hasil acak, tapi bagaimana bisa ada begitu banyak hasil undian yang sama dengan label kebetulan?" kata Goh lagi.
Kendati mengkritik soal sistem undian BWF, Goh V Shem sendiri juga 'menawarkan' solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
"Ada baiknya jumlah unggulan ditambah lagi, menjadi 16 unggulan, seperti pada sistem sebelumnya (sebelum World Tour)," terang Goh.
"Misalnya seperti kasus kami sendiri, Aaron/Wooi Yik peringkat kedelapan, sedangkan kami peringkat ke-10. Maka kami seharusnya tidak boleh saling berjumpa di babak pertama,"
"Kalau mempertahankan sistem sekarang, pemain top bisa saja bertemu pemain peringkat kesembilan, tapi pemain peringkat ke-20 malah bertemu peringkat ke-30,"
"Kalau seperti ini sistemnya, ini akan melemahkan setiap babak di turnamen itu sendiri," tukas dia.
(*)
View this post on InstagramMou ingin VAR diganti namanya. . #tottenham #mourinho #ligainggris #premierleague #gridnetwork
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on