Find Us On Social Media :

Joachim Fischer Nielsen Beberkan Kesulitan Wakil Eropa Atasi Permainan Cepat Asia

Mantan pemain ganda campuran Denmark, Joachim Fischer Nielsen.

Baca Juga: Indonesia Masters 2020 - Jonatan Christie Usung Misi Rahasia saat Tampil di Rumah Sendiri

Denmark yang biasa menjadi 'penyetor' utama ganda campuran dan ganda putra papan atas dunia, dalam satu tahun belakangan ini juga tidak menampakkan tajinya.

Hal ini lantas membuat Joachim Fischer Nielsen menaruh perhatian besar dari ketimpangan yang terjadi.

Menurutnya, ada perbedaan besar antara pola bermain wakil Asia dan Eropa di era sekarang, khususnya soal speed alias kecepatan.

Sementara wakil-wakil Benua Biru yang biasa mengandalkan taktik dan kekuatan mental kini cenderung meredup.

"Sejujurnya, saya merasa bahwa kami, wakil Eropa, memang sedikit tertinggal," kata Joachim, dikutip SportFEAT.com dari BWF Badminton.

"Kami (wakil Eropa) sebelumnya cukup bagus dalam pola pikir, taktik dan membaca strategi lawan. Namun sekarang saya merasa pemain-pemain Eropa mulai kesulitan membaca pola bermain yang ada,"

'Sekarang ini semuanya serba cepat. Sekarang ini kami benar-benar beradu cepat dengan mereka dan untuk sementara ini kami masih belum bisa mengimbangi kecepatan para pemain Asia," tukasnya.

Beberapa pasangan yang menjadi sorotan Fischer Nielsen adalah dua penguasa ganda campuran asal China sekarang ini, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dan Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping.

"Para pemain Asia sekarang ini benar-benar cepat sekali. Sampai sekarang belum ada wakil Eropa yang bisa mengimbangi aspek ini. Di ganda campuran, dua pasangan China itu benar-benar punya gerakan yang sangat cepat," kata Nielsen.

Meski menurutnya belum ada wakil-wakil Eropa yang dirasa mendekati level permainan Asia tersebut, Joachim Nielsen tetap merasa masih ada peluang untuk memecah dominasi Asia.

"Cara mengalahkan mereka dari kontrol kami sendiri. Kami harus mengubah sedikit pola pikir kami," kata Nielsen.

"Kami masih ada kesempatan, memang bukan berarti bisa langsung mengalagkan mereka. Tapi, kami tetap ada kesempatan,"

"Yang jelas, kami tidak boleh mengikuti pola main mereka yang bgeitu cepat karena itu bisa membuat kami justru kalah. Dan sepertinya hal inilah yang justru dilakukan banyak pemain saat berhadapan dengan dua pasangan China itu," imbuhnya.

(*)

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Penampilan perdana ganda campuran baru Tontowi Ahmad/Apriyani Rahayu di babak kualifikasi Indonesia Master, Selasa (14/1/2020) di Istora Senayan Jakarta. #bulutangkis #badminton #indonesiamaster

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on