Find Us On Social Media :

Hasil Indonesia Masters 2020 - Dibuat Pontang-panting, Praveen/Melati Harus Akui Keunggulan Wakil Prancis

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti saat bertanding pada babak kedua Indonesia Masters 2020, Istora Senayan Jakarta, Kamis (16/1/2020).

SportFEAT.COM - Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti harus mengakui keunggulan wakil Prancis, Thom Gicquel/Delphine Delrue, pada babak perempat final Indonesia Masters 2020.

Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, dipaksa gigit jari pada babak perempat final Indonesia Masters 2020, Jumat (17/1/2020).

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dipastikan telah tersingkir setelah menelan kekalahan dari Thom Gicquel/Delphine Delrue.

Kepastian itu didapat setelah Praveen/Melati takluk dalam pertarungan sengit nan alot melawan ganda campuran Prancis tersebut.

Bermain di lapangan 2 Istora Senayan Jakarta, Praveen/Melati dibuat pontang-panting dalam menghadapi Thom Gicquel/Delphine Delrue.

Praveen/Melati bahkan harus kecolongan lebih dulu di gim pertama setelah kehilangan momentum setelah sempat berhasil menyusul hingga 19-19.

Kendati sempat memaksakan terjadinya rubber game, penampilan apik Gicquel/Delrue yang kini bertengger di peringkat ke-21 dunia itu akhirnya membuat langkah Praveen/Melati terhenti.

Baca Juga: Tanding Sampai Larut Malam, Jonatan Christie Keluhkan Jadwal Turnamen BWF

Baca Juga: Jadwal Indonesia Masters 2020 - Praveen/Melati Patut Waspadai Si Pembuat Kejutan, Jonatan Christie Lakoni Rematch Edisi Tahun Lalu

Praveen/Melati kalah dengan skor 19-21, 21-14, 18-21 dalam tempo 63 menit.

Pada sisi lain, kemenangan Thom Gicquel/Delphine Delrue ini menandakan satu hal positif yakni kebangkitan ganda campuran Eropa yang satu tahun belakangan ini bisa dibilang meredup usai ditinggal pensiun nama-nama beken seperti Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark).

Terlebih, pencapaian menembus babak semifinal Indonesia Masters 2020 ini sendiri menjadi hasil terbaik yang mampu dipijak Thom Gicquel/Delphine Delrue sepanjang karier mereka.

Pada babak kedua Indonesia Masters 2020 sebelumnya, performa Thom Gicquel/Delphine Delrue sudah mencuri perhatian karena berhasil mengalahkan unggulan keempat asal Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (21-11, 21-16).

Jalannya Pertandingan

Gim pertama berjalan cukup ketat. Praveen/Melati masih terus mencoba menyetel serangan terhadap Gicquel/Delrue.

Beberapa kali Praveen/Melati melakukan kesalahan yang tidak perlu dan membuat mereka tertinggal 5-7. Sementara itu, Gicquel/Delrue tampil cukup percaya diri. Mereka berani beradu serangan di depan net.

Smes tajam Gicquel pun sempat beberapa kali gagal dikembalikan Praveen atau Melati.

Praveen/Melati sementara tertinggal 8-11.

Pengembalian silang Gicquel/Delru kerap menyulitkan Praveen/Melati. Sergapan cepat Delphine Delrue di depan net juga tak mampu banyak diatasi Melati. Praveen/Melati semakin tertinggal 8-13.

Gicquel/Delrue seolah semakin nyaman dan berada di atas angin hingga unggul 15-9.

Namun perlahan Praveen/Melati mencoba untuk bangkit dan mempertipis ketertinggalan menjadi 13-15.

Lagi-lagi Gicquel mampu menyetir kendali permainan dan terus memberikan pukulan silang kepada Praveen.

Return service Gicquel pun mampu mengecoh langkah Praveen. Pasangan Prancis itupun unggul 17-14.

Sementara Praveen/Melati mulai melakukan unforced error beruntun hingga kembali tertinggal 14-19.

Meski sempat mempertipis jarak menjadi 19-20, Praveen/Melati akhirnya harus merelakan gim pertama menjadi milik wakil Prancis setelah kalah dengan skor 19-21.

Memasuki gim kedua, Praveen/Melati berhasil mencuri start lebih dulu dengan unggul 5-3. Namun, beberapa kesalahan sendiri mulai kembali dilakukan hingga jarak skor hanya berselisih satu poin saja menjadi 7-6.

Melati mulai menampakkan kecerdikannya di area depan net. Cegatan Melati mampu menyetop serangan Gicquel/Delrue hingga Praveen/Melati unggul 9-6.

Sementara itu, Praveen di area baseline juga berhasil melaksanakan tugasnya dengan berbagai smes tajam. Praveen/Melati unggul 11-6.

Dominasi Praveen/Melati sebenarnya semakin kentara pada paruh kedua gim kedua. Deception dan service flick dari Praveen mulai membuat wakil Prancis itu kesulitan.

Sedangkan lob serang mereka juga beberapa kali terlalu memanjang. Praveen/Melati semakin unggul 16-8. Gicquel/Delrue sempat berusaha mengejar hingga 12-17.

Namun, di poin kritis ini Praveen/Melati mampu tampil lebih tenang. Sebaliknya, Gicquel/Delrue membuat kesalahan sendiri seperti saat melakukan servis yang gagal.

Gim kedua pun berhasil direbut Praveen/Melati dengan skor 21-14. Pertandingan berlanjut menuju gim ketiga alias gim penentuan.

Di gim ketiga, Praveen/Melati langsung tancap gas dan unggul 4-0.

Peluang untuk menambah keunggulan sebenarnya ada saat wakil Prancis memberikan pengembalian tanggung yang nyaman untuk di smes. Sayang, dua peluang itu sirna setelah Praveen dan Melati sama-sama tak berhasil mengeksekusi itu dengan baik. Skor 4-2.

Praveen/Melati masih terus memegang kendali permainan hingga berhasil unggul 7-3.

Namun, beberapa unforced error justru menaungi pukulan Praveen/Melati hingga mereka nyaris terkejar 8-7.

Keadaan berbalik saat wakil Prancis berhasil menambah keunggulan perlahan demi perlahan sampai skor menunjukkan 11-10.

Sejak itu, perolehan skor kedua pasangan terus berlangsung ketat hingga 18 sama.

Di sini, Praveen/Melati melakukan kesalahan yang cukup riskan hingga membuat Gicquel/Delrue berhasil memenangi gim ketiga dengan skor 21-18.

(*)