Baca Juga: Pebulu Tangkis Cantik Australia Ungkap Menu Kuliner Favoritnya di Indonesia, Apa Itu?
Aksinya seringkali 'terpeleset' di sirkuit balapan hingga dirinya harus gagal kembali menjadi juara dunia pada 2015 lalu.
Marquez sendiri sempat bangkit dan berhasil merebut kembali titiel juara dunianya pada 2016.
Namun, rupanya kebangkitan Marquez saat itu diiringi oleh motivasi besar dari dalam dirinya.
Seperti dilansir SportFEAT.com dari Speedweek, Marc Marquez menyadari bahwa mengandalkan kecepatan di lintasan saja tidak cukup untuk mempertahankan kedigdayaannya.
Pembalap 26 tahun itu lantas berusaha menelisik kekurangannya. Marquez berujar bahwa dirinya tak mau terus-terusan menjadi pembalap yang sering terjatuh.
Untuk itu, Marquez pun perlahan mencoba mengubah cara membalapnya.
"Saya sudah berencana untuk tidak mudah terjatuh, setidaknya saya ingin mengurangi jumlah saya terjatuh sejak akhir musim 2017 lalu," ujar Marc Marquez dikutip SportFEAT.com dari Speedweek.
"Karena sebelumnya, bisa dihitung saya sering terjatuh di setiap seri, bahkan jumlahnya mencapai 30 kali dalam satu tahun," imbuhnya.
Tekad Marquez tersebut tak cuma manis di bibir saja. Pembalap asal Spanyol tersebut benar-benar memenuhi ambisinya sendiri dengan berhasil mereduksi jumlah terjatuhnya setiap tahunnya.
Pada 2018, Marquez terjatuh sebanyak 23 kali. Namun pada musim lalu, dia membukukan hasil lebih minim, yakni 'cuma' 14 kali terjatuh.