Find Us On Social Media :

Motivasi Melepas 'Titel' Pembalap yang Sering Jatuh Membuat Marc Marquez Semakin Digdaya

Marc Marquez (Repsol Honda) dengan RC213V 2020 saat menjalani tes pramusim MotoGP 2020 di sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, Selasa (19/11/2019).

SportFEAT.COM - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, selama ini rupanya terus berusaha keras untuk mengurangi kebiasaannya terjatuh dalam sesi balapan.

Tidak bisa dipungkiri, sebelum menjadi raja MotoGP sekarang ini, Marc Marquez adalah pembalap yang dikenal rawan terjatuh.

Sejak turut meramaikan MotoGP pada 2013, performa Marc Marquez memang terbilang impresif.

Menjadi pembalap debutan, Marquez langsung melesat dan berhasil menorehkan sejarah baru dengan meraih gelar juara dunia 2013.

Dominasi pembalap berjuluk The Baby Allien itu bahkan berlanjut di tahun 2014 di mana ia juga kembali mempertahankan gelar juara dunianya.

Namun, pada musim 2015 lalu, Marquez sempat dibayangi mimpi buruk.

Baca Juga: Sesali Kegagalannya di KTM, Johann Zarco Salahkan Mantan Manajer

Baca Juga: Pebulu Tangkis Cantik Australia Ungkap Menu Kuliner Favoritnya di Indonesia, Apa Itu?

Aksinya seringkali 'terpeleset' di sirkuit balapan hingga dirinya harus gagal kembali menjadi juara dunia pada 2015 lalu.

Marquez sendiri sempat bangkit dan berhasil merebut kembali titiel juara dunianya pada 2016.

Namun, rupanya kebangkitan Marquez saat itu diiringi oleh motivasi besar dari dalam dirinya.

Seperti dilansir SportFEAT.com dari Speedweek, Marc Marquez menyadari bahwa mengandalkan kecepatan di lintasan saja tidak cukup untuk mempertahankan kedigdayaannya.

Pembalap 26 tahun itu lantas berusaha menelisik kekurangannya. Marquez berujar bahwa dirinya tak mau terus-terusan menjadi pembalap yang sering terjatuh.

Untuk itu, Marquez pun perlahan mencoba mengubah cara membalapnya.

"Saya sudah berencana untuk tidak mudah terjatuh, setidaknya saya ingin mengurangi jumlah saya terjatuh sejak akhir musim 2017 lalu," ujar Marc Marquez dikutip SportFEAT.com dari Speedweek.

"Karena sebelumnya, bisa dihitung saya sering terjatuh di setiap seri, bahkan jumlahnya mencapai 30 kali dalam satu tahun," imbuhnya.

Tekad Marquez tersebut tak cuma manis di bibir saja. Pembalap asal Spanyol tersebut benar-benar memenuhi ambisinya sendiri dengan berhasil mereduksi jumlah terjatuhnya setiap tahunnya.

Pada 2018, Marquez terjatuh sebanyak 23 kali. Namun pada musim lalu, dia membukukan hasil lebih minim, yakni 'cuma' 14 kali terjatuh.

Baca Juga: Ingin Terus Eksis Mengaspal, Valentino Rossi Incar Posisi 3 Besar di MotoGP 2020

Sebelum musim 2019 dimulai, saya sudah menentukan tujuan utama saya adalah tidak banyak terjatuh," terang Marquez.

"Dan hal itu berhasil karena saya berusaha mengubah cara membalap saya. Saya berusaha untuk mengambil sedikit peluang saat masuk ke sebuah tikungan, lalu memaksimalkan power saya di corner exit," ujar dia.

Pemikiran seorang juara dunia memang terus melangkah ke depan. Keberhasilan Marquez untuk mengurangi jumlah jatuh di sirkuit rupanya terus membuatnya untuk menginginkan penampilan lebih baik.

"Tidak bisa puas sampai di sini saja. Saya memang berhasil jarang jatuh, tapi pertanyaannya, seberapa banyak saya sudah menyelamatkan diri saya sendiri (dari terjatuh)?" ucap Marquez.

"Masih ada banyak hal yang harus kami (tim Repsol Honda) perbaiki. Pengereman kami masih memiliki masalah kritis karena ada beban di bagian ban depan," imbuhnya.

Marc Marquez sendiri memetik buah manis dari tekad besar tersebut. Sampai saat ini, dia semakin berjaya di arena MotoGP.

Delapan titel juara dunia berhasil ia kantongi, di mana empat di antaranya berhasil dibukukan melalui catatan quat-trick dari 2016 sampai 2019.

(*)

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Poin terakhir kemenangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan atas Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto 21-12, 18-21, 21-17 di semifinal Indonesia Masters 2020 #badminton #bulutangkis #IndonesiaMasters2020

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on