SportFEAT.COM - Pembalap Dakar asal Belanda, Edwin Straver, masih harus berjuang dalam masa kritis usai mengalami kecalakaan fatal pada Reli Dakar 2020 di Arab Saudi.
Edwin Straver harus mengalami kejadian nahas saat mengikuti kompetisi Reli Dakar 2020 di Arab Saudi.
Pada ajang Reli Dakar 2020 stage ke-11 -dari 12 stage- di kelas sepeda motor, Edwin Straves mengalami kecelakaan yang cukup fatal, Kamis (16/1/2020) lalu.
Dilansir SportFEAT.com dari Gelderlander.nl, Edwin Stravers mengalami kecelakaan akibat motor KTM yang dikendarainya menghantam pasir dalam kecepatan 50 kilometer per jam.
Kecelakaan tersebut sebenarnya tidak terlalu keras, tetapi pendaratan tubuh Ewin Stravers yang 'mengerikan' membuat pembalap 48 tahun itu dalam kondisi fatal.
Bahkan, detak jantung Stravers sempat berhenti selama 10 menit pada saat itu.
Tim medis Reli Dakar 2020 yang menjemput Stravers menggunakan helikopter segera melarikannya ke rumah sakit Saudi German di Riyadh.
Berdasarkan pemeriksaan lebih lanjut, Edwin Stravers mengalami cedera parah yakni patah tulang di bagian atas tulang belakang di area leher.
Sampai saat ini, kondisi Stravers dikabarkan masih dalam kondisi kritis.
"Kondisi Edwin benar-benar sedang kritis. Kami masih terus menunggu dan melihat bagaimana perkembangannya," ucap Anja, kekasih Stravers yang didampingi kedua orang tua Stravers.
Reli Dakar 2020 sendiri sebelumnya juga telah memakan korban.
Salah satu legenda Dakar asal Portugal, Paulo Goncalves (40) meninggal dunia akibat mengalami kecelakaan parah di stage ketujuh, Minggu (12/1/2020).
Baca Juga: Shin Tae-yong Umumkan 28 Pemain TC di Thailand, Beberapa Langganan Timnas Tak Masuk Skema
Ajang Reli Dakar memang dikenal sebagai ajang balap yang memiliki risiko tinggi kecelakaan.
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh salah satu rekan balap Stravers, Allard Kalff.
"Ini adalah ajang balap paling sulit di dunia, jadi bisa dibilang memang reli ini cukup berbahaya," ucap Kallf dikutip SportFEAT.com dari RTLNieuws.nl.
"Tetapi bukan berarti kecelakaan menjadi sebuah bagian dari ajang ini, hanya saja memang insiden tersebut sulit untuk dihindari oleh para pembalap di reli ini," imbuhnya.