Sementara itu, jelang persiapan menghadapi Kualifikasi Piala Dunia 2022, Shin Tae-yong kembali menjadi sorotan media asal Korea Selatan, Sportal Korea.
Sportal Korea menyoroti soal persiapan yang bakal dijalaninya bersama timnas senior Indonesia.
"Selalu ada perbedaan antara tim nasional dan tim pemuda. Pelatihan para pemain muda jauh berbeda dari para pemain profesional," ujar Shin Tae-yong.
"Saya percaya Indonesia akan menampilkan wajah yang berbeda dalam waktu dekat," imbuhnya, dikutip SportFEAT.com dari Sportal Korea.
Pelatih berusia 50 tahun itu optimistis mampu memberikan hasil positif untuk Skuad Garuda di sisa laga Kualifikasi Piala Dunia 2020 nanti, khususnya saat bertemu Thailan dan Vietnam.
"Saya berharap untuk menghadapi Park Hang-seo dan Akira Nishino. Indonesia tidak memiliki 1 poin saat ini dan tidak memiliki peluang untuk maju," ujar Shin tae-yong.
"Namun, saya percaya tiga pertandingan yang tersisa akan menjadi peluang bagi para penggemar,"
"Saya ingin membawa wajah baru yang berbeda ke gaya sepakbola Indonesia yang menyerang," tuturnya menambahkan.
Lebih lanjut, mantan pelatih timnas Korea Selatan itu bahkan sesumbar jika timnas Vietnam dan Thailand tidak akan mudah mengalahkan skuad racikannya.
"Jika kami tidak memenangkan kami di pertandingan-pertandingan yang tersisa, saya pikir akan sulit bagi mereka untuk memikirkan tiket yang akan dimasuki (babak selanjutnya)," ucap Shin lagi.
"Dengan Tn. Park (pelatih timnas Vietnam) sendiri, saya menghormati dan memperlakukannya sebagai mentor," kata Shin Tae-yong.
"Tetapi ketika sampai di depan, semua orang harus bertarung," ucapnya menjelaskan.
Baca Juga: Shin Tae-Yong Ditarget Bawa Timnas Indonesia Tembus Ranking 150 FIFA, Bisakah?
Shin Tae-yong juga mengatakan akan segera mengumumkan daftar 34 nama pemain yang masuk rencananya untuk menghadapi timnas Thailand pada 26 Maret 2020 mendatang.
"Saya pikir saat ini penggemar Indonesia sangat ingin melihat wajah baru tim," ucap Shin Tae-yong.
"Pelatih lokal juga bersedia banyak membantu saya. Saya sendiri merasakan tekanan karena sejak Indonesia menggantikan pelatih kepala."