SportFEAT.COM - Kontestan Liga Inggris Manchester City harus bersiap mengalami dampak akibat menerima sanksi dari otoritas sepak bola Eropa UEFA.
Kabar mengejutkan datang dari salah satu kontestan Liga Inggris Manchester City.
Penyebab tidak lain adalah sanksi yang didapat tim berjulukan The Citizen tersebut dari UEFA.
Manchester City didakwa telah melakukan pelanggaran Financial Fairplay (FFP) dan tidak kooperatif saat diperiksa oleh otoritas sepak bola tertinggi Benua Biru tersebut.
Klub yang dimiliki Syeikh Mansour tersebut dibanned oleh UEFA tak boleh mentas di kompetisi Eropa selama dua tahun.
Tak hanya itu, Manchester City juga diwajibkan membayar denda sebesar 30 juta euro atau sekitar Rp 444 miliar.
Baca Juga: Gelandang Juventus asal Uruguay Sebut Timnya Tidak Panik dalam Perburuan Gelar Liga Italia
Sanksi yang didapat oleh rival sekota Manchester United tersebut tentu berdampak pada kondisi internal The Citizen.
Redaksi SportFEAT.com mencoba memberikan dampak yang didapat Manchester City pasca menerima sanksi tersebut.
Berikut 5 dampak yang bisa didapatkan oleh Manchester City:
1. Kehilangan Gelar Liga Inggris
Sanksi yang didapat Man City dari UEFA tersebut membuat pihak Premier League selaku pemegang otoritas kompetisi Negeri Ratu Elizabeth turun tangan.
Dikutip dari Daily Mail, pihak Premier League membuka investigasi terhadap neraca keuangan The Citizen pada 2012-2016.
Jika terbukti bersalah, Man City terancam hukuman poin yang bisa menyebabkan salah satu gelar mereka melayang.
Sepanjang 2012-2016, tim asuhan Pep Guardiola merengkuh dua gelar Liga Inggris, yakni musim 2011-2012 dan 2013-2014.
Gelar yang terancam hilang dari sejarah Man City adalah musim 2013-2014.
Pada musim 2013-2014, Man City menjadi juara Liga Inggris dengan keunggulan dua poin saja dari Liverpool.
Baca Juga: Pemain Naturalisasi Ikut Angkat Bicara soal Pemanggilan 4 Pemain Timnas U-19 Indonesia
2. Eksodus Pemain
Manchester City dikenal sebagai klub yang mempunyai deretan pemain bintang di skuadnya, baik dari tim inti maupun cadangan.
Sebut saja nama Kevin de Bruyne, Leroy Sane, Gabriel Jesus, Raheem Sterling hingga ujung tombak utama Sergio Aguero.
Namun dengan jatuhnya sanksi dari UEFA tersebut, Man City berpotensi ditinggal oleh beberapa pemain pilarnya musim depan.
Tidak bermain di kompetisi Eropa membuat para pemain pilar The Citizen bisa saja memutuskan untuk hengkang ke klub yang tampil di Liga Champions.
Apalagi sejumlah pemain inti Man City seperti De Bruyne dan Sterling adalah properti panas di bursa transfer.
Andai keduanya memutuskan pergi, klub seperti Juventus, Real Madrid dan Paris Saint-Germain siap menampungnya.
Baca Juga: Jadi Salah Satu Otak Penyebab Jatuhnya Sanksi, Inilah Potret Pemilik Manchester City
3. Kehilangan Pelatih
Josep Guardiola atau Pep Guardiola adalah satu pelatih terbaik di dunia.
Pelatih asal Spanyol itu telah memberikan beberapa gelar bergengsi untuk Manchester City.
Tercatat trofi Liga Inggris, Piala Liga, Piala FA dan Communuty Shield pernah diberikan mantan pelatih Barcelona tersebut.
Namun Pep Guardiola bisa saja tak akan meneruskan kerja samanya dengan tim yang bermarkas di Etihad Stadium tersebut.
Penyebabnya tidak lain adalah sanksi yang didapat Man City dari UEFA.
Jika sanksi tersebut benar-benar sudah resmi dijatuhkan, Pep Guardiola bisa saja mengakhiri kariernya di The Citizen dan hengkang klub lain.
Raksasa Italia Juventus yang sempat dikaitkan dengan manajer berkepala plontos tersebut menjadi salah satu kandidat pelabuhan teranyar Pep Guardiola.
Baca Juga: Penyerang Anyar Barcelona Ini Akui Masih Coba Pahami Karakter Lionel Messi
4. Pemasukan Klub Menurun
Manchester City adalah satu satu klub langganan kompetisi Liga Champions dalam beberapa tahun terakhir.
Liga Champions sendiri adalah primadona untuk klub-klub yang berada di Benua Biru.
Selain prestise-nya turnamen Liga Champions, besarnya pemasukan dari turnamen tersebut adalah faktor penarik bagi klub pesertanya.
Seperti diketahui Liga Champions merupakan kompetisi yang dapat mendatangkan banyak uang.
Dari laga kandang saja, setiap peserta bisa meraup 30 juta (sekitar Rp 536 miliar) hingga 40 juta poundsterling (sekitar Rp 714 miliar).
Dengan demikian, menurut analisa para ahli, Man City bisa kehilangan lebih dari 150 juta pound (sekitar Rp 2,68 triliun) dalam setahun lantaran absen dari kompetisi tersebut.
Artinya jika ditambah dengan sebesar 25 juta pound, Man City dapat merugi hingga 325 pound (sekitar Rp 5,8 triliun) dalam dua tahun.
Baca Juga: Tak Disangka, Real Madrid Ternyata Rekrut Pelatih Bak Lulusan Anak SMA
5. Merosotnya Reputasi Klub
Sanksi yang didapat Manchester City dari UEFA ini menimbulkan banyak dampak negatif untuk tim yang dimiliki Syeikh Mansour tersebut.
Dikutip dari BBC, dampak terburuk yang dialami Man City adalah kerusakan atau merosotnya reputasi klub.
Hal ini disinyalir akan menimbulkan kurangnya kepercayaan publik terhadap sang pemilik klub Syeikh Mansour.
Semenjak kedatangannya pada 2009, konglomerat asal Uni Emirat Arab tersebut telah berhasil membangun dinasti megah di Man City.
Man City dibawanya menjadi salah satu klub pesaing utama perebutan gelar Liga Inggris.
Alhasil, hukuman larangan bermain di ajang Benua Biru meruntuhkan reputasi positif yang selam ini sudah susah payah dibangun.
Baca Juga: Fabio Paratici Berharap Paulo Dybala Bisa Terus Bertahan, Ingin Dijadikan Lionel Messi-nya Juventus?