Find Us On Social Media :

Alasan Historis dan Sarat Makna di Balik Penamaan Turnamen All England Open

All England Open, turnamen bulu tangkis tertua dan paling prestisius di dunia.

SportFEAT.COM - Menjelang bergulirnya All England Open 2020, terkuak fakta menarik tentang asal-usul penamaan turnamen prestisius tersebut.

All England Open 2020 tidak lama lagi akan segera bergulir.

Turnamen bulu tangkis yang masuk kategori BWF World Tour Super 1000 tersebut bakal dilaksanakan pada 11-15 Maret 2020 mendatang.

Turnamen All England Open merupakan turnamen prestisius yang memiliki tingkat gengsi tinggi.

Tidak cuma soal hadiah uang alias prize money, nilai historis dari All England Open juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pebulu tangkis dunia.

Untuk diketahui, salah satu hal utama yang menyebabkan All England Open menjadi turnamen elite dan banyak disasar sebagai standar kesuksesan pebulu tangkis adalah karena usia turnamen tersebut.

Ya, All England Open merupakan turnamen bulu tangkis tertua di dunia.

Turnamen yang biasa digelar di Arena Birmingham, Inggris tersebut pertama kali lahir pada 1899.

Baca Juga: Sering Kalah dari Marcus/Kevin, Ahsan/Hendra Mulai Cari Trik Jitu

Baca Juga: Valentino Rossi Anggap Jorge Lorenzo Jadi Kekuatan Tambahan Arungi MotoGP 2020

Bahkan, turnamen tersebut sempat dilabeli sebagai turnamen Kejuaraan Dunia 'tidak resmi' di masa silam.

Apabila dilihat lebih lanjut, turnamen All England Open merupakan satu-satunya turnamen Super Series (sekarang World Tour) yang memiliki nama unik.

Bisa dilihat, alih-alih menggunakan nama "Championships" atau sekadar turnamen "Open" saja, pihak Badminton England lebih memilih ada kata "All" dalam penamaan turnamen tersebut.

Dilansir SportFEAT.com dari BWF Badminton, rupanya nama All England Open ini menyimpan nilai historis dan sarat akan makna.

Herbert Scheele, mantan Sekjend Federasi Bulu Tangkis Internasional (IBF) pernah mengungkapkan alasan di balik penamaan turnamen All England Open.

"Ya, penamaan turnamen tersebut memang memiliki alasan historis, meski terbilang kuno, ada alasan kuat di Inggris yang melahirkan penamaan tersebut," ucap Shceele.

Baca Juga: Kento Momota Akhirnya Muncul ke Publik, Medali Emas Olimpiade 2020 Langsung Jadi Target

Menurut Shceele, adanya embel-embel kata "All" dimaksudkan untuk merangkul seluruh pebulu tangkis di Inggris, tidak hanya pemain yang dekat di wilayah London.

Terlebih, popularitas bulu tangkis di Inggris bagian utara cukup lambat.

"Penggunaan nama itu sebenarnya bertujuan untuk mempopulerkan ajang kejuaraan tersebut, agar bisa diikuti oleh seluruh pemain di Inggris, bukan hanya di dekat London saja," kata Shceele.

"Sebab, bulu tangkis saat itu benar-benar kurang populer di wilayah utara, Irlandia. Bahkan di wilayah Skotlandia jauh lebih susah menarik atensi publik sana," imbuhnya.

Edisi pertama turnamen tersebut sebenarnya sempat dinamakan "The Badminton Association Tournament".

Namun pada 1902, penamaan turnamen langsung diubah menjadi "All England Championships" demi tujuan tersebut di atas, yakni mempopulerkan olahraga bulu tangkis di Inggris.

Sebagai fakta tambahan, All England Open di edisi pertama sempat hanya mempertandingkan nomor ganda.

Bahkan, kala itu belum ada pakaian olahraga khusus atau jersey, sehingga para kontestan yang bertanding mengenakan kemeja dan celana panjang (untuk pria) dan rok panjang (untuk wanita).

Di sisi lain, penamaan All England sendiri tidak hanya merujuk dikhususkan untuk jenis olahraga bulu tangkis saja.

Akan tetapi, penamaan turnamen dengan label "All" di Inggris sebelumnya juga diadopsi oleh cabang olahraga kriket.

(*)

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Jelang menjalani laga Piala AFC menghadapi Kaya FC pada Selasa (10/3/2020), PSM Makassar terancam kehilangan satu pemainnya, yaitu Rizky Pellu. Sang gelandang cedera saat timnya melawan Persita Tanggerang (6/3/2020). Kejadian itu bermula saat Rizky berduel dengan pemain asing Persita, Mateo Bustos. Rizky pun harus mendapatkan perawatan pada kaki kirinya. #PSMMakassar #shopeeliga12020 #BanggaSepakBolaKita #Rizkypellu #AFC #Bolastylo #superballid #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on