Find Us On Social Media :

All England Open 2020 - Ganda Putra Muda Jepang Ingin Belajar Punya Cara Servis Seperti Ahsan/Hendra

Aksi The Daddies, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, kala tampil pada semifinal Hong Kong Open 2019, Sabtu (16/11/2019)

SportFEAT.COM - Pasangan ganda putra muda Jepang, Akira Koga/Taichi Saito, ingin mempelajari cara servis yang menjadi andalan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Petualangan Akira Koga/Taichi Saito pada All England Open 2020 telah berakhir.

Ganda putra peringkat 30 dunia itu kalah dari Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pada babak pertama All England Open 2020, Rabu (11/3/2020).

Pada pertandingan yang berlangsung di Arena Birmingham itu, Akira Koga/Taichi Saito kalah dari Ahsan/Hendra dalam pertarungan tiga gim.

Sempat unggul di gim pertama, Koga/Saito gagal meredam perlawanan Ahsan/Hendra sebelum akhirnya kalah dengan skor 21-12, 13-21, 22-24.

Meksi kalah, Akira Koga sendiri mengaku cukup puas dengan penampilan mereka dalam menghadapi Ahsan/Hendra.

Baca Juga: All England Open 2020 - Gregoria Tatap Hasil Realistis Jelang Lawan Tai Tzu Ying di Babak Kedua

Selain menjadi pengalaman baru mengingat itu adalah pertemuan pertama mereka, Koga juga tidak menyangka bisa mencuri gim pertama lebih dulu menghadapi The Daddies.

"Setidaknya kami berhasil menang di gim pertama atas pasangan nomor dua dunia. Skornya juga tidak saya sangka sama sekali bisa seketat itu," kata Koga dikutip SportFEAT.com dari BadSpi.jp.

Sementara itu, Taichi Saito mengaku sebelumnya sudah sempat menonton video pertandingan Ahsan/Hendra untuk mengetahui pola main sang lawan.

Kendati sempat memberikan perlawanan, Saito menganggap kematangan dan pengalaman Ahsan/Hendra masih belum berhasil mereka tembus.

"Saya sudah mempelajari permainan mereka dari video pertandingan sebelum bertanding. Saya tahu mereka banyak menerapkan bola-bola drive lurus. Saya berusaha untuk meredam," kata Saito.

"Tapi, sepertinya Ahsan/Hendra menyadari pola kami, sudah tahu celah kami dan tahu cara meredam permainan kami," imbuhnya.

Baca Juga: All England Open 2020 - Hilang Fokus, Anthony Ginting Kecewa Besar Usai Selalu Menelan Kekalahan di Babak Pertama

Saito pun mengaku akan berusaha memetik hal positif dari kekalahan ini. Salah satunya adalah mempelajari tekni servis tipis yang kerap menjadi andalan Ahsan/Hendra untuk meraup poin dengan cepat.

"Setidaknya kami sempat berhasil menyamakan kedudukan menjadi 20-20 setelah tertinggal. Tapi endingnya kami belum berhasil menang," ujar Saito.

"Ke depannya, saya akan mempelajari bagaimana bisa memetik poin dengan semudah itu dari pukulan servis seperti yang dilakukan Ahsan/Hendra. Saya juga akan belajra bagaimana caranya bisa lebih tenang dalam poin genting," pungkasnya.

Ahsan/Hendra memang dikenal memiliki cara servis yang cukup apik.

Servis tipis dari Ahsan maupun Hendra kerap kali membuat lawan kesulitan untuk melakuakn return service dan cenderung melakukan kesalahan sendiri.

Berawal dari servis inilah, Ahsan/Hendra juga sering mampu mendapat poin beruntun. Istilah 1-2-3 pukulan pertama dari Ahsan/Hendra dan ganda putra Indonesia lainnya sering menjadi sorotan.

Salah satu lawan yang pernah mengakui kemampuan tiga pukulan awal, termasuk cara servis, dari Ahsan/Hendra dan beberapa ganda putra Indonesia lainnya adalah Ong Yew Sin/Teo Ee Yi asal Malaysia.

"Selain menyerang, gaya bermain Indonesia menekankan pada tiga pukulan pertama (servis, pengembalian servis, dan pukulan ketiga) serta jarang mengangkat shuttlecock tinggi," kata Teo kala itu.

(*)

Baca Juga: Jadwal All England Open 2020 - Menantikan Duel Epik Marcus/Kevin Kontra Ou Xuan Yi/Zhang Nan di Fase 16 Besar

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Alberts sukses mengantar Persib Bandung menjaga tren positif dengan meraih tiga poin di kandang dan menjadi pemuncak klasemen sementara. #Persib #PersibBandung #Viking #Bobotoh #robertrenealberts #Bolastylo #superballid #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on