Sayangnya di partai puncak edisi tahun lalu, pemain bertinggi 194 cm ini takluk dari tunggal putra terbaik dunia asal Jepang Kento Momota.
Saat itu, Axelsen kalah setelah bermain tiga gim dengan Momota dengan skor 11-21, 21-15, 15-21.
Selain menjadi gelar perdana bagi Axelsen, ia juga berhasil mengharumkan nama negaranya Denmark.
Axelsen menjadi pemain tunggal putra pertama yang berhasil meraih juara All England Open sejak 21 tahun terakhir.
Pemain Denmark terakhir yang meraih gelar bergengsi tersebut adalah pebulu tangkis legendaris Peter Gade pada 1999.
Viktor Axelsen mengaku sangat bangga dengan pencapaiannya di All England Open 2020 ini seperti yang dikutip SportFEAT.com dari BWF.
"Ini (juara All England Open 2020) sangat bermakna bagiku. Ini adalah impianku dan akhirnya menjadi kenyataan," kata Viktor Axelsen.
"Ini akan menjadi pencapaian terbesar sepanjang karierku. Saya berterima kasih kepada penonton sepanjang minggu ini, baik yang di arena maupun media sosial."
Highlights | Tears of joy for @ViktorAxelsen as he defeats Chou Tien Chen for the oldest and most prestigious title on the badminton calendar ????#HSBCBWFbadminton #HSBCRaceToGuangzhou #AllEnglandOpen2020 #YAE20 #WorldTour pic.twitter.com/ZMja1GiGOw
— BWF (@bwfmedia) March 15, 2020
Baca Juga: Kunci Penting Praveen/Melati Bikin Lawan Tak Berkutik di Final All England Open 2020
Viktor Axelsen juga mengaku pada final All England Open 2020 kemarin, dirinya bermain sangat percaya diri.
Hal itu ia buktikan saat berhasil mengontrol jalannya pertandingan di sepanjang laga.
"Untuk memenangkan turnamen bergengsi ini dalam edisi ke-110 adalah mimpi besar dan itu sangat nyata sekarang," ucap Axelsen mengakhiri.
Kemenangan Axelsen pada turnamen BWF level 1000 adalah gelar kedua mantan pebulu tangkis ranking satu dunia tersebut.
Sebelumnya ia juga sukses menjuarai turnamen Spain Masters 2020 beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Marcus/Kevin Masih Jadi Momok Menakutkan bagi Lima Ganda Putra Malaysia