Find Us On Social Media :

Pelatihan Ala Indonesia Turut Antarkan Kesuksesan Kento Momota

Pebulu tangkis Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, menerima medali bersama Kento Momota dalam China Open 2019.

Diketahui bahwa Momota berasal dari sekolah menengah Futaba Future School (dulu Tomioka School -red) di Jepang.

Di Futaba Future School, bulu tangkis menjadi pelajaran tambahan alias ekstrakurikuler di tingkat SMP dan jurusan khusus saat naik kelas ke tingkat SMA.

Sistem kepelatihan bulu tangkis di sekolah tersebut rupanya mengadopsi pelatihan yang ada di Indonesia.

Sekolah yang berlokasi di Futaba, Prefektur Fukushima tersebut juga mendatangkan pelatih asal Indonesia.

Beberapa pelatih asal Indonesia yang kala itu sempat mendidik Kento Momota adalah Imam Tohari dan Nunung Wibianto.

Baca Juga: Tiga Pebulu Tangkis Muda Indonesia Masuk Daftar Pemain Berprospek Tinggi Versi BWF

"Untuk Momota, pelatihan ala Indonesia dengan berbagai teknik bagus sangat cocok," ujar Ketua Tim Pelatih bulu tangkis di Futaba Future School, Saito, dikutip SportFEAT.com dari Antara.

"Menurut pelatihnya saat itu, Nunung Wibianto dan Imam Tohari, Momota mempunyai bakat luar biasa yang tidak seperti siswa Jepang lainnya, sehingga dia mendapat perhatian lebih," imbuhnya.

Imam Tohari sendiri saat ini aktif menangani dan mencari bibit-bibit berkualitas tunggal putra di salah satu klub bulu tangkis Indonesia, PB Djarum.

Selain Momota, ada pemain Jepang lainnya yang juga merupakan lulusan dari sekolah tersebut dan kini namanya juga sudah meroket.

Dia adalah Yuta Watanabe, pemain spesialis ganda yang kini juga menjadi aset bagi bulu tangkis Jepang.

Bermain ganda campuran bersama Arisa Higashino, di Yuta Watanabe berhasil bercokol di peringkat lima dunia.

Adapun di nomor ganda putra, Watanabe dan seniornya, Hiroyuki Endo bertengger di urutan kelima dunia.

Salah satu yang menjadi ciri khas Yuta Watanabe adalah kecepatan dan defensnya yang ajaib alias sulit untuk ditembus lawan.