Find Us On Social Media :

Pelatihan Ala Indonesia Turut Antarkan Kesuksesan Kento Momota

Pebulu tangkis Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, menerima medali bersama Kento Momota dalam China Open 2019.

SportFEAT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra terbaik Jepang, Kento Momota, rupanya sudah terbiasa mendapat didikan pelatihan ala Indonesia sejak usia dini.

Performa Kento Momota dalam satu tahun belakangan ini memang sukses mengundang perhatian.

Tunggal putra nomor satu dunia tersebut menunjukkan dominasinya dengan memborong raihan gelar juara turnamen-turnamen bergengsi, khususnya pada tahun 2019 lalu.

Kento Momota sukses mengantongi 11 gelar juara BWF, termasuk tiga gelar prestisius.

Tiga gelar prestisius yang dimaksud adalah gelar juara All England Open 2019, Juara Dunia 2019 serta BWF World Tour Finals 2019.

Pada musim kompetisi 2020 tahun ini, Momota pun masih menunjukkan konsistensinya sebagai tunggal putra terbaik dunia.

Pada Januari 2020 lalu, ia berhasil meraih gelar juara Malaysia Masters 2020.

Momota memang dikenal sebagai tunggal putra yang ulet dan selalu berhasil membuat lawannya 'kehabisan bensin'.

Namun siapa sangka, di balik kesuksesan kento Momota tersebut, ada peran Indonesia di dalamnya.

Baca Juga: Jomblo Harap Merapat, Kento Momota Akui Single dan Beberkan Kriteria Pasangan Ideal

Diketahui bahwa Momota berasal dari sekolah menengah Futaba Future School (dulu Tomioka School -red) di Jepang.

Di Futaba Future School, bulu tangkis menjadi pelajaran tambahan alias ekstrakurikuler di tingkat SMP dan jurusan khusus saat naik kelas ke tingkat SMA.

Sistem kepelatihan bulu tangkis di sekolah tersebut rupanya mengadopsi pelatihan yang ada di Indonesia.

Sekolah yang berlokasi di Futaba, Prefektur Fukushima tersebut juga mendatangkan pelatih asal Indonesia.

Beberapa pelatih asal Indonesia yang kala itu sempat mendidik Kento Momota adalah Imam Tohari dan Nunung Wibianto.

Baca Juga: Tiga Pebulu Tangkis Muda Indonesia Masuk Daftar Pemain Berprospek Tinggi Versi BWF

"Untuk Momota, pelatihan ala Indonesia dengan berbagai teknik bagus sangat cocok," ujar Ketua Tim Pelatih bulu tangkis di Futaba Future School, Saito, dikutip SportFEAT.com dari Antara.

"Menurut pelatihnya saat itu, Nunung Wibianto dan Imam Tohari, Momota mempunyai bakat luar biasa yang tidak seperti siswa Jepang lainnya, sehingga dia mendapat perhatian lebih," imbuhnya.

Imam Tohari sendiri saat ini aktif menangani dan mencari bibit-bibit berkualitas tunggal putra di salah satu klub bulu tangkis Indonesia, PB Djarum.

Selain Momota, ada pemain Jepang lainnya yang juga merupakan lulusan dari sekolah tersebut dan kini namanya juga sudah meroket.

Dia adalah Yuta Watanabe, pemain spesialis ganda yang kini juga menjadi aset bagi bulu tangkis Jepang.

Bermain ganda campuran bersama Arisa Higashino, di Yuta Watanabe berhasil bercokol di peringkat lima dunia.

Adapun di nomor ganda putra, Watanabe dan seniornya, Hiroyuki Endo bertengger di urutan kelima dunia.

Salah satu yang menjadi ciri khas Yuta Watanabe adalah kecepatan dan defensnya yang ajaib alias sulit untuk ditembus lawan.

Beberapa prestasi apik yang sudah diraih Yuta Watanabe adalah meraih dua gelar juara All England Open pada dua nomor berbeda.

Di ganda campuran, Yuta Watanabe.Arisa Higashino menjadi kampiun All England 2018 usai mengandaskan Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong. Sedangkan di ganda putra, duet Endo/Watanabe baru saja naik podium tertinggi All England 2020 setelah menang atas Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Di sisi lain, saat ini Futaba Future School sendiri masih merekrut pelatih bulu tangkis asal Indonesia.

Yakni Stephanus Ricki (Klaten) yang bergabung sejak tujuh tahun lalu dan Anton Kurnia (Solo) yang direkrut pada tahun 2017.

Adapun Kento Momota sendiri saat ini sudah dinyatakan pulih usai mengalami kecelakaan di Malaysia pada Januari 2020 lalu.

(*)

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada