Find Us On Social Media :

Seperti Roda Yang Berjalan Lamban, Eks Manchester United Ungkap Strategi Transfer Sir Alex Feguson

SportFEAT.COM- Mantan pemain Manchester United, Garry Neville ungkap strategi transfer pada masa Sir Alex Ferguson.

Manchester United berada dalam masa keemasan ketika masih berada dibawah asuhan Sir Alex Ferguson.

Saat itu Manchester United berhasil mengoleksi 13 gelar Liga Inggris, dua gelar Liga Champions, serta lima Piala FA.

Dengan kombinasi banyak pemain muda dan sebagaian pemain bintang Sir Alex Ferguson berhasil meramu tim menjadi sangat solid.

 Baca Juga: Jalani Karantina di Rumah, Roger Federer Malah Unjuk Kebolehan dengan Pamer Pukulan Trik

Salah satu mantan pemainnya, Garry Neville ungkap metode sang manajer dalam meramu tim dan kebijakan transfer yang dia lakukan.

Menurut Neville kebijakan transfer yang diterapkan pada masa Sir Alex Feguson bagaikan sebuah roda yang berjalan lamban.

"Strategi United seperti ban berjalan sangat lambat" ujar Neville dilansir SportFEAT.COM dari Sky Sport.

"Beberapa akan masuk dan beberapa lagi akan pergi, tidak pernah ada adaptasi besar-besaran di skuad" tambah Neville dalam sebuah wawancara.

Neville juga menambahkan bahwa ada tiga kategori dalam kebijakan transfer yang dilakukan oleh Sir Alex Ferguson.

"Kebijakan pertama adalah mempromosikan pemain muda secukupnya," ujar Neville memberitahukan.

"Nomor dua adalah melihat yang terbaik di Liga Premier, yang masih memiliki pertumbuhan dengan klub dengan waktu yang lama"

"Contohnya Gary Pallister, Steve Bruce, Wayne Rooney, Rio Ferdinan, dan Robin van Persie" tambah Neville.

Setelah menyebutkan dua kategori awal, Garry Neville memberitahu kategori terakhir dari kebijakan transfer Sir Alex Feguson.

"Dan kemudian (terakhir) dia selalu menginginkan talenta internasional yang muncul ke Manchester, dan dapat berkembang menjadi pemain hebat"

"Sebut saja Nemanja Vidic, Peter Schmeichel, Patrice Evra, Crsitiano Ronaldo, dan Ole Gunnar Solksjaer.

Selain kategori di atas, Garry Neville juga menyebut bahwa sang manajer tahu kapan seorang pemain harus pergi meninggalkan klub.

"Dalam hal menjual pemain, dia akan menyingkirkan ketika mereka tidak cukup baik atau ketika dia merasa mereka mempertanyakan kendalinya, dia kejam dalam hal itu" ungkap Neville.(*)

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Bhayangkara FC menyerahkan proses hukum yang harus dijalani Saddil Ramdani kepada Polres Kendari. Saddil Ramdani sebelumnya diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap salah satu pemuda di Kendari, Sulawesi Tenggara. "Kami menyerahkan proses hukum kepada Polres Kendari," kata manajer Bhayangkara FC, I Nyoman Yogi Hermawan. Bhayangkara FC tengah mencari informasi lebih dalam terkait permasalahan hukum yang menimpa pemain timnas Indonesia tersebut. Salah satu info yang didapat, masalah tersebut terjadi di antara keluarga besar Saddil Ramdani. Eks pemain Persela Lamongan itu saat ini sedang dibayangi sanksi dari Bhayangkara FC. Menurut pasal 12 poin 2.A dalam kontrak pemain Bhayangkara FC, kontrak Saddil Ramdani bersama tim milik Kepolisian Republik Indonesia itu bisa berakhir jika ia terjerat hukum pidana. "Kami tunggu proses penyelidikan pihak berwajib. Setelah itu kami akan membahasnya dalam rapat manajemen," ucap pria berpangkat AKBP tersebut. Selengkapnya bisa lihat di website BolaSport.com #BhayangkaraFC #TheGuardian #SaddilRamdani #ShopeeLiga12020 #Gridnetwork

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada