SportFEAT.COM - Para pebulu tangkis pelatnas PBSI tetap diwajibkan melahap menu latihan fisik tertentu di masa liburan akibat pandemi virus Corona.PBSI saat ini tengah meliburkan para atlet pelatnas Cipayung seiring dengan adanya pandemi virus Corona di Indonesia.Meski menjalani masa liburan, para pebulu tangkis pelatnas PBSI tetap harus melaksanakan rangkaian latihan fisik setiap harinya.Hal tersebut tidak lepas dari cara PBSI untuk mengingatkan atletnya agar tetap menjaga kondisi tubuh selama turnamen ditunda akibat virus Corona.
Baca Juga: Tiga Bulan ke Depan Tanpa Bulu Tangkis, Berikut Daftar Turnamen BWF yang Ditunda Sampai Juli 2020
"Program latihan fisik itu mencakup ketahanan, kecepatan, kekuatan, koordinasi gerak dan sebagainya," kata Felix.Dituturkan oleh Felxi, selama menjalani latihan fisik di tengah pandemi virus Corona, durasi latihan sedikit dikurangi agar atlet tidak terlalu kelelahan.Namun begitu, intensitasnya cenderung ditingkatkan."Jadi, sekarang ada sesi lari, latihan sepeda dan bodyweight. Intensitasnya dinaikkan, tapi durasi atau volume latihan dikurang, karena tidak boleh terlalu capek," ucap Felix.Setiap harinya, ada menu berbeda yang disajikan Felix.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Terdapat Fakta Unik di Balik Makna Nama Kento Momota
Latihan peningkatan ketahanan dengan jogging selama 45 menit biasanya dilakukan setiap hari Senin.Adapun latihan gerakan dasar dilakukan Selasa, Kamis dan Sabtu, kemudian latihan kecepatan di hari Rabu dan Jumat.
"Selasa, Kamis dan Sabtu biasanya ltihan gerakan dasar menggunakan bodyweight, core, koordinasi gerak serta strength training," kata Felix."Hari Rabu dan Jumat para atlet melakukan latihan kecepatan dan daya tahan," imbuhnya.Menu-menu latihan tersebut tetap disesuaikan dengan kebutuh setiap atlet yang tentunya berbeda-beda."Intinya mereka harus punya kesadaran. Profesi mereka itu adalah atlet, jadi harus ada tanggung jawab untuk menjaga kondisi fisiknya," tegas Felix.PBSI meliburkan pelatnas Cipayung sampai 2 Juni 2020. Sebagian atlet bertahan di asrama, sebagian-lainnya telah lebih dulu pulang ke rumah masing-masing.(*)