SportFEAT.COM - Pandemi virus Corona membuat sistem latihan PBSI kini sedikit berubah demi tetap menjaga kesehatan para atlet mereka.Penyebaran virus Corona di Indonesia membuat sejumlah agenda turnamen bulu tangkis kacau.Sebagai akibatnya, banyak turnamen BWF yang ditunda, bahkan sampai bulan Juli 2020.Kondisi tersebut membuat para pebulu tangkis kini menjalani jeda atau masa hiatus sementara.
Baca Juga: Masa Bodoh Soal Umur, Pebulu Tangkis Ganda Campuran Malaysia Ini Justru Soroti Satu Hal
Untuk itu, pelatih fisik PP PBSI, Felix Ary Bayu Marta kini menerapkan program latihan dengan ketentuan khusus selama pandemi virus Corona dan jeda turnamen masih terus berlangsung."Sekarang di pelatnas ada sesi lari, latihan sepeda dan bodyweight. Program latihannya sama, tidak ditambah dengan berkurangnya porsi latihan teknik, karena imbauannya tidak boleh terlalu capek," ucap Felix dilansir SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.Para pelatih fisik PBSI terus berkoordinasi dengan pelatih teknik guna mengevaluasi performa atlet selama di lapangan.Latihan fisik para atlet pelatnas tetap disesuaikan dengan kebutuhan tiap atlet. Mereka yang diimbau untuk meningkatkan aspek tertentu biasanya akan mengikuti porsi latihan yang telah ditetapkan oleh pelatih teknik.
Baca Juga: Ganda Putra Nomor Satu India Andalkan 2 Pelatih Asal Indonesia Menuju Olimpiade Tokyo 2020Felix sendiri menuturkan bahwa salah satu cara untuk menyiasati agar latihan fisik bisa terus terlaksana namun tidak membuat lelah para atlet adalah dengan menurunkan durasi atau volumenya.Salah satu contohnya ketika para atlet melakukan sesi latihan VO2 max.
VO2 Max ialah tolok ukur kebugaran pemain yang bisa berpengaruh pada tingkat intensitas dan ketahanan atlet dalam berlari dalam waktu tertentu dan kecepatan tertentu."VO2 max akan turun itu pasti, tapi bagaimana kita jaga supaya turunnya tidak signifikan," ucap Felix.Apabila keadaan mulai membaik, program latihan dan lain-lain di pelatnas PBSI direncanakan akan kembali normal setelah libur lebaran 2020 sekita akhir Mei 2020.(*)