UFC pun akhirnya dengan sigap memutuskan untuk mencari pengganti Khabib untuk melawan Tony Ferguson.
Mereka akhirnya menunjuk petarung Negeri Paman Sam lainnya, yakni Justin Gaethje untuk berduel pada UFC 249.
Akan tetapi, rencana tersebut harus mengalami nasib yang sama dengan pertarungan sebelumnya karena pihak sponsor mendesak untuk menunda duel.
Pihak ESPN dan Disney yang bertindak sebagai sponsor, mencemaskan keselamatan dan kesehatan para petarung andai laga tersebut tetap dilangsungkan di tengah pandemi COVID-19.
Baca Juga: Reaksi Conor McGregor terkait Latihan Berat yang Dilakoni Tony Ferguson Akibat Penundaan UFC 249
Terlepas dari kegagalan Ferguson menggelar pertarungan, Alvarez mengaku ingin menyaksikan duel McGregor kontra Gaethje.
"Saya pikir Conor akan menyingkirkan Tony Ferguson, saya ingin melihatnya melawan Gaethje," kata Eddie Alvarez, dilansir BolaSport.com dari Low Kick MMA.
"Saya tidak percaya dia bisa mengalahkan Gaethje, tetapi saya ingin melihat pertarungan itu, saya masih ingin melihatnya," ujar dia lagi.
Meski menilai Conor McGregor mampu mengalahkan Tony Ferguson, yang notabene mempunyai catatan 12 kemenangan beruntun, hal itu tak berlaku untuk Khabib Nurmagomedov.
Alvarez menganggap bahwa petarung berusia 31 tahun itu belum mampu untuk melewati rintangan bernama Khabib Nurmagomedov.
Baca Juga: Duel Kontra Tony Ferguson Sudah Terjadwal Ulang, Justin Gaethje Justru Kecewa Berat pada UFC
Pernyataan Eddie Alvarez ini cukup masuk akal jika melihat sejarah pertemuan kedua petarung di atas arena oktagon lalu.
Seperti yang diketahui, McGregor harus mengakui keunggulan petarung berjuluk The Eagle pada ronde keempat UFC 229.
"Saya tidak suka gaya bertarungnya saat melawan Khabib, saya pikir dia tidak memiliki pengalaman yang cukup untuk mengatasi Khabib dari titik mana pun," ucap Alvarez.
Pada sisi lain, Eddie Alvarez ternyata mempunyai sejarah kelam saat bertarung dengan Conor McGregor.
Petarung asal Amerika Serikat itu tercatat pernah kehilangan sabuk juara kelas ringan UFC dari McGregor usai kalah technical knock out (TKO) di ronde kedua pada November 2016.