Find Us On Social Media :

Harapan Liverpool Akhiri Puasa Gelar Liga Inggris Selama 30 Tahun Benar-Benar Terancam Sirna

Liverpool terancam benar-benar gagal juara Liga Inggris 2019-2020 setelah kasus kematian akibat virus Corona di Inggris bertambah tinggi.

SportFEAT.COM - Harapan Liverpool untuk mengakhiri puasa gelar Liga Inggris selama 30 tahun lalu semakin sirna akibat bertambahnya kasus meninggal dunia akibat virus Corona di Inggris.

Liverpool terancam benar-benar gagal juara Liga Inggris 2019-2020.

Hal itu bisa terjadi andai Liga Premier musim ini akan dihentikan total akibat dunia yang belum bebas virus Corona.

Liga Belanda, Eredivisie dan Ligue One Prancis sudah lebih dulu 'menyerah' dan telah resmi memberhentikan kompetisi mereka.

Liga Inggris musim ini sebenarnya dijadwalkan untuk kembali bergulir Juni 2020 mendatang.

Baca Juga: Liverpool Juara Liga Inggris ke-18, Penonton di Stadion Anfield Cuma 37.758 Orang

Opsi menggelar kompetisi liga sepak bola tertinggi di Tanah Britania Raya tanpa kehadiran penontonm pun sebenarnya bisa menjadi alternatif pilihan.

Namun demikian, mantan bos Crystal Palace, Simon Jordan merasa pesimistis dengan alternatif tersebut.

Simon Jordan meyakini bahwa penghentian Liga Inggris adalah pilihan paling tepat dan terbaik demi keamanan semua pihak.

Tak cuma Liverpool saja yang akan merugi andai Liga Inggris musim benar-benar dihentikan.

Tim lain yang seharusnya bisa mengejar kesempatan untuk promosi seperti Leeds juga gagal.

"Liverpool batal juara, Leeds tidak jadi dipromosikan, Aston Villa tidak jadi degradasi, Norwich juga tidak jadi degradasi. Kita semua benar-benar sedang ada dalam situasi seperti itu," ucap Simon Jordan dilansir SportFEAT.com dari Sportbible.

Baca Juga: Sir Alex Ferguson Beberkan Pertandingan Terbaik Manchester United di Kompetisi Eropa

Per Rabu (29/4/2020) kemarin, kasus kematian di Inggris akibat virus Corona semakin menunjukkan angka yang mencengangkan yakni 21.678 korban meninggal dunia, sebagaimana yang telah diumumkan Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock.

Sementara itu, Liverpool saat ini berdiri kokoh di puncak klasemen Liga Inggris 2019/20 dengan raihan 82 poin.

Hanya dengan menyisakan beberapa kali pertandingan, skuad arahan Juergen Klopp sejatinya sudah bisa mengunci gelar juara Liga Inggris.

Baca Juga: Dikenal Garang di Ring Tinju, Mike Tyson Ternyata Sosok Suami Takut Istri

Sebab posisi Liverpool saat ini cukup jauh dari pesaing terdekat mereka, Manchester City yang mengantongi 57 poin.

Andai Liga Inggris 2019/20 benar-benar dihentikan, maka Liverpool gagal mengakhiri puasa gelar juara mereka di era baru Liga Inggris.

Terakhir kali Liverpool mencicipi gelar juara Liga Inggris terjadi pada 1990 lalu, ketika format liga masih menggunakan nama Divisi Satu.

Baca Juga: Tak Hanya Nonton Drakor, Melati Daeva Oktavianti Ternyata Hobi Tindik Telinga

Opsi menggelar Liga Inggris 2019-2020 kembali tanpa penonton, menurut Simon Jordan, juga tidak bisa menjamin keamanan perihal penyebaran virus Corona.

Pasalnya, meski tanpa penonton, setidaknya dalam satu stadion akan ada 300 orang yang berlalu lalang termasuk pemain, ofisial, dan panitia.

"Menurut saya, kita benar-benar ada di situasi yang mana menghentikan Liga Inggris musim ini adalah skenario terbaik," kata Simon Jordan.

"Kita tidak ingin terjadi hal-hal lebih parah bukan, kita juga masih belum menemukan vaksin untuk penyakit ini. Ruang gerak pesepak bola berbeda dengan pekerjaan lainnya yang tidak saling menendang dan bahkan meludah di lapangan," imbuhnya.

Lebih lanjut, Simon Jordan menilai pandemi virus Corona baru akan terbebas mungkin dalam waktu satu tahun ke depan.

Baca Juga: BREAKING NEWS - Denmark Putuskan Gelar Piala Thomas dan Uber 2020 pada 3-11 Oktober

Virus ini sendiri muncul pertama kali di Wuhan, China sejak awal 2020 lalu.

Kemungkinan pasien yang sembuh dapat terjangkit virus Corona lagi dalam waktu singkat juga menjadi pertimbangan khusus menurutnya.

"Ini mungkin sampai 12 bulan ke depan belum habis, sampai kita benar-benar bisa mengetahui bagaiman cara mencegah dan menghentikan virus ini," imbuh Jordan.

"Untuk sekarang memang terlalu dini membuat keputusan. Tapi ide untuk melanjutkan kompetisi pada Juni nanti pun saya rasa tidak mungkin bisa," pungkasnya.

(*)