Find Us On Social Media :

Bukan Jadi Pelatih, Eks Rival Liliyana Natsir Ini Sudah Rencanakan Niat Mulia Andai Pensiun

Pemain ganda campuran nomor satu Malaysia sekaligus mantan rival Liliyana Natsir, Goh Liu Ying sudah punya niat mulia andai pensiun.

SportFEAT.COM - Pemain ganda campuran nomor satu Malaysia sekaligus mantan rival Liliyana Natsir, Goh Liu Ying sudah punya niat mulia andai pensiun.

Goh Liu Ying mengaku sudah menyiapkan rencana khusus andaikata dia harus pensiun.

Saat ini, Goh Liu Ying sendiri masih aktif bermain bersama Chan Peng Soon.

Mereka masih menjadi ganda campuran terbaik Malaysia dengan bertengger di peringkat tujuh dunia.

Wacana untuk menjadi pelatih usai gantung raket mungkin yang paling santer terdengar bagi seorang pebulu tangkis.

Namun berbeda dengan Goh Liu Ying

Baca Juga: Dari 3 Pemain, Praveen Jordan Ungkap Alasan Pilih Melati Daeva Jadi Pasangan Barunya di Ganda Campuran

Meski tak menampik opsi tersebut, Goh Liu Ying lebih fokus mempersiapkan hal lain yakni membangun akademi bulu tangkis seusai pensiun.

Bahkan, juara New Zealand Open 2019 itu sudah menatap masa depannya dengan membangun akademi bulu tangkis di China.

Alasan Goh langsung melirik China sebagai base pembangunan akademi bulu tangkis miliknya tidak jauh dari hubungan dekatnya dengan Lim Yin Loo.

Lim Yin Loo merupakan mantan pasangan ganda putri Goh Liu Ying pada 2010-2013 silam.

"Kenapa China? Karena sahabat saya Yin Loo sudah lebih dulu menjadi pelatih di wilayah Dongguan, sudah hampir dua tahun sekarang," kata Goh Liu Ying dilansir SportFEAT.com dari The Star.

"Jadi satu ketika kita berdiskusi dan berpikir untuk membuka akademi bulu tangkis di sana,"

"Rencana tersebut adalah apa yang sudah saya impikan kalau nanti saya pensiun. Meski tidak menutup kemungkinan, yang menjalankan nanti adalah Yin Loo, dia bisa diandalkan," imbuhnya.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 Belum Mulai, Melati Daeva Oktavianti Sudah Rasakan Gugup Bahkan saat Jalani Sesi Latihan

Goh Liu Ying menekankan bahwa rencana yang ia pikirkan itu tidak lepas dari kecintaannya terhadap bulu tangkis.

Tanpa bulu tangkis, perah medali perak Olimpiade Rio 2016 itu berpikir tak akan bisa menjadi speerti sekarang.

Chan Peng Soon/Goh Liu Ying pernah bertengger di peringkat tiga dunia.

Salah satu prestasi besar mereka adalah tampil hingga ke laga puncak Olimpiade Rio 2016.

Baca Juga: Mohammad Ahsan Latihan dengan Cara 'Beda' Selama Bulan Ramadan di Tengah Pandemi Virus Corona

Di babak final, Chan/Goh kala itu harus mengakui keunggulan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Duet Chan/Goh pun kini terbilang yang paling senior di jajaran 10 besar dunia.

Tak heran, jika Goh Liu Ying yang kini sudah berusia 30 tahun mulai merencanakan masa depannya usai gantung raket.

Goh Liu Ying juga menegaskan bahwa ia tak lupa dengan kampung halamannya dengan tetap berencana membangun satu akademi lainnya di Negeri Jiran.

"Tentu saja kami juga berencana membangun satu di Malaysia," papar Goh.

Baca Juga: Mike Tyson Sudah Kantongi Kelemahan Tyson Fury Andai Ditakdirkan Berduel

"Saya sangat mencintai bulu tangkis. Olahraga ini lah yang membuat saya menjadi seperti sekarang dan saya ingin menghabiskan hidup saya dengan bulu tangkis selama mungkin,"

"Saya tidak menolak jika harus jadi pelatih, yang penting saya bisa balas budi lewat olahraga ini," tukasnya.

(*)