Find Us On Social Media :

Perkembangan Basket di Indonesia Tak Bisa Lepas dari Sumbangsih Negara asal Virus Corona

Pemain basket timnas Indonesia saat menjalani pertandingan di Asian Games 2018.

Alhasil, basket cepat berkembang di sekolah-sekolah Tionghoa, di mana menjadi salah satu olahraga wajib yang harus dimainkan oleh setiap siswa.

Baca Juga: Bukan Jadi Pelatih, Eks Rival Liliyana Natsir Ini Sudah Rencanakan Niat Mulia Andai Pensiun

Pada era 193-an, perkumpulan-perkumpulan basket mulai terbentuk.

Kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Yogyakarta, menjadi pusat berdirinya perkeumpulan basket saat itu.

Di Semarang misalnya, telah muncul beberapa perkumpulan bola basket seperti Chinese English School, Tionghwa Hwee, Fe Leon Ti Yu Hui, dan Pheng Yu Hui (Sahabat).

Olahraga bola basket mulai dikenal luas oleh masyarakat Indonesia usai Proklamasi Kemerdekaan, khususnya di kota yang menjadi basis perjuangan seperti Solo dan Yogyakarta.

Sejarah mencatat, kompetisi bola basket mulai dimainkan dalam skala nasional saat digelar PON I di Solo pada 1948.

Usai gelaran tersebut, kepopuleran bola basket di Indonesia kian tak terbendung hingga akhirnya dibentuklah Persatuan Basketball Seluruh Indonesia pada 23 Oktober 1951.

Empat tahun berselang, diadakan penyempurnaan nama sesuai kaidah Bahasa Indonesia.

Para pencetus akhirnya memutuskan menggunakan nama Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia disingkat dengan Perbasi.

Baca Juga: Tak Hanya Nonton Drakor, Melati Daeva Oktavianti Ternyata Hobi Tindik Telinga

Pengurus Perbasi pertama adalah Tony Wen sebagai ketua dan Wim Lattumeten sebagai sekretaris.

Perbasi sendiri secara resmi menginduk di organisasi basket dunia (FIBA) mulai tahun 1953.

Setahun kemudian, tepatnya pada 1954, Indonesia untuk pertama kalinya mengirimkan regu basket di Asian Games Manila.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on