Find Us On Social Media :

Sifat Mudah Marah dan Pendendam Alberto Puig Hancurkan Kesetiaan Dani Pedrosa di Honda

Keputusan Dani Pedrosa hengakng dari Honda dan membelot ke KTM ditengarai akibat hubungannya yang tak akur dengan Alberto Puig.

SportFEAT.COM - Keputusan Dani Pedrosa hengkang dari Honda dan membelot ke KTM ditengarai akibat hubungannya yang tak akur dengan Alberto Puig.

Setelah memutuskan pensiun dari MotoGP pada 2018, Dani Pedrosa melanjutkan kariernya sebagai pembalap penguji KTM.

Keputusan Dani Pedrosa untuk menjadi pembalap penguji KTM pun disambut hangat oleh para pembalap MotoGP KTM.

Salah satu pembalap KTM Pol Espargaro belum lama ini mengakui andil besar Dani Pedrosa dalam kemajuan mesin motor KTM.

Meski demikian, keputusan Dani Pedrosa yang lebih memilih KTM sebagai labuhan baru sempat menimbulkan pertanyaan.

Baca Juga: Valentino Rossi Tidak Setuju Jika MotoGP 2020 Digelar Dua Kali Dalam Seminggu

Pasalnya, pembalap berjulukan Little Spaniard itu amat lekat dikenal sebagai ikon Repsol Honda.

Sejak mengawali kariernya sebagai pembalap, mulai dari terjun di kelas 125cc pada 2001 hingga berhasil naik ke kelas utama, Dani Pedrosa sama sekali tak pernah berganti tim selain Honda.

Kesetiaan yang dimiliki Dani Pedrosa seolah membuatnya sudah seperti anak kesayangan tim pabrikan Jepang tersebut.

Terbukti dari kemauan Honda mempertahankan Pedrosa meski ia belum pernah berhasil meraih gelar juara dunia MotoGP.

Atas dasar latar belakang itu, tak salah jika banyak yang heran dengan keputusan Pedrosa yang 'tiba-tiba' justru membelot ke tim lain dari Honda, setelah ia pensiun.

Mantan Manajer Repsol Honda, Livio Suppo belum lama ini membocorkan penyebab Dani Pedrosa yang memilih hengkang dari Honda.

Menurut Suppo, ada permasalahan yang terjadi antara Pedrosa dengan manajer Repsol Honda saat ini, Alberto Puig.

Baca Juga: Pesimistis Soal MotoGP, Marc Marquez Usul Kontrak Pembalap Dibekukan Sampai Akhir 2021

"Saya bisa saja mengatakan alasannya dengan kejam, tapi saya tidak akan sekejam itu," kata Livio Suppo mengawali, dilansir SportFEAT.com dari GPOne.

"(Penyebabnya) bisa jadi karena ada seseorang yang datang di Honda, yang mana Pedrosa tidak suka dengannya, atau mungkin seseorang yang mungkin tak kunjung menawarkan kontrak sebagai pembalap penguji," ucap Suppo.

Lebih lanjut, Livio Suppo juga menyoroti perubahan sikap dari Pedrosa yang cukup drastis menjelang akhir kariernya.

Baca Juga: Manajer Honda Sindir Balik Andrea Dovizioso yang Dianggap Iri dengan Marc Marquez

Suppo juga menyinggung sifat atau watak Alberto Puig yang menurutnya jadi penyebab Pedrosa pergi meningalkan Honda.

"Padahal (Alberto) Puig mengembangkan Dani, dan membuatnya menjadi pembalap yang punya ciri khas tersendiri di Honda," kata Suppo.

"Tapi tiba-tiba Pedrosa bilang ia tak ingin lagi bekerja bersama Puig. Sikap dari Puig memang bisa jadi pemicunya,"

"Puig itu orang yang bijak, tapi dia mudah marah dan suka menyimpan dendam," imbuhnya.

Salah satu yang membuat Suppo yakin adanya hubungan tak akur adalah performa Pedrosa menjelang akhir kariernya sebelum pensiun.

"Penampilan Dani sangat buruk dalam beberapa tahun terakhirnya, dibandingkan ketika saya masih ada di Honda," ucap Suppo.

"Mood (suasana hati) nya sudah jelas tidak terlihat baik, dan pembalap yang punya masalah seperti itu ada banyak," kata dia lagi.

Baca Juga: Menjagokan Valentino Rossi Pernah Jadi Bumerang Besar bagi Ducati

Di sisi lain, Suppo pun tak hanya menyoroti hengkangnya Pedrosa dari Honda

Suppo juga menyayangkan sikap Honda yang justru terkesan melepaskan Jorge Lorenzo begitu saja untuk kembali ke Yamaha.

Padahal sebelumnya Lorenzo pernah berujar bahwa ia 'kapok' membalap.

Baca Juga: Ada Pembalap yang Tak Suka Jika Duet Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo Terwujud di Petronas Yamaha

"Ini memang aneh sekali, tim Honda justru santai melepas pembalap, yang sudah pernah bilang bahwa ia ingin pensiun dan tidak membalap lagi,"

"Seharusnya Honda bisa mencegah kepergiannya," ucap Suppo.

(*)