Find Us On Social Media :

Jadi Unggulan Pertama Piala Thomas 2020, Indonesia Masih Punya Segudang PR

Meski menjadi tim unggulan pertama pada Piala Thomas 2020, Indonesia masih memiliki sederet pekerjaan rumah yang harus dibereskan.

SportFEAT.COM - Meski menjadi tim unggulan pertama pada Piala Thomas 2020, Indonesia masih memiliki sederet pekerjaan rumah yang harus dibereskan.

Tim bulu tangkis putra Indonesia tahun ini didapuk sebagai tim unggulan teratas di kompetisi beregu bulu tangkis.

Status unggulan pertama tersebut sudah dirilis oleh BWF sejak beberapa bulan lalu.

Predikat unggulan pertama yang disandang tim putra Indonesia tidak lepas dari komposisi pemain tungal putra dan ganda putra Tanah Air.

Baca Juga: Satu Sektor Kekuatan Hilang, Skuad Bulu Tangkis Indonesia Punya Tantangan Besar Pertahankan Piala Suhandinata

Tunggal putra Indonesia saat ini memiliki dua pemain yang menghuni peringkat 10 besar dunia, Anthony Sinisuka Ginting (6) dan jonatan Christie (7).

Adapun di nomor ganda putra, skuad Merah Putih jauh lebih 'mengerikan' lantaran memiliki tiga pasangan yang berjajar di enam besar dunia.

Mereka adalah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (1), Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (2) dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (6).

Kendati memiliki komposisi tim yang amat mumpuni, nyatanya Indonesia masih memiliki segudang pekerjaan rumah yang harus dibereskan.

Terutama dari segi konsistensi. Konsistensi pemain tunggal putra masih terus menjadi sorotan dalam kekuatan tim putra Indonesia.

Utamanya soal peta kekuatan tunggal putra kedua Indonesia, yang masih bisa jadi titik lemah setelah performa Jonatan Christie terbilang menurun akhir-akhir ini.

Kabid Binpres Susy Susanti menuturkan bahwa PIala Thomas 2020 memang menjadi salah satu prioritas PBSI tahun ini.

Baca Juga: PV Sindhu Sebut India Tak Perlu Tambah Pelatih Asing Sepeninggal Flandy Limpele

Fokus utama pelatnas PBSI pun diakui Susy sudah menatap ke ajang beregu yang akan dihela tdi Aarhus, Denmark, 3-11 Oktober 2020 itu.

"Thomas dan Uber ini salah satu turnamen yang jadi prioritas utama PBSI," ucap Susy Susanti dilansir SportFEAT.com dari Antara.

"Anak-anak sudah mulai mempersiapkan diri lagi. Tapi tentu belum 100 persen kondisinya mengingat masih dalam situasi pandemi (virus Corona,"

"Kami lebih mengutamakan kesehatan dan keselmatan atlet, jangan sampai sakit," kata Susy.

Terakhir kali Indonesia berhasil menjuarai Piala Thomas adalah pada 2002, saat mengalahkan Malaysia di partai final.

Sejauh ini, hanya ada lima negara yang pernah berhasil menjadi juara piala Thomas yakni Indonesia, China, Malaysia, Denmark dan Jepang.

Indonesia sampai saat ini masih memegang rekor peraih trofi Piala Thomas terbanyak dengan 13 gelar juara.

Baca Juga: Marc Marquez Kesal Cedera Bahunya Dijadikan Kambing Hitam Masalah Motor Honda

Tahun ini jelas menjadi tahun yang dinanti-nanti Indonesia untuk segera memboyong kembali Piala Thomas.

Pasalnya, kesempatan untuk menjuarai Piala Thomas 2020 kali ini jauh lebih besar.

Tim putra Indonesia sebenarnya pernah menyandang predikat unggulan pertama pada edisi Piala Thomas 2016.

Peluang menang pun ada tatkala Indonesia berhasil melesat hingga ke partai puncak, sebelum akhirnya 'terpeleset' oleh kekuatan tim kuda hitam Denmark.

Baca Juga: Tak Ingin Perpanjang Kontrak dengan Thailand, Rexy Mainaky Beri Sinyal Kembali ke Malaysia

Meski begitu, tantangan lain juga ditemui Indonesia lantaran kekuatan lawan, menurut Susy kini merata.

"Saya lihat kekuatan masih merata. Bicara peluang, ya kita ada," kata peraih medali emasd Olimpaide 1992 itu.

"Tapi kembali bagaimana dengan persiapan sendiri. Mudah-mudahan kita benar-benar memanfaatkan sisa waktu ke depan," imbuh Susy.

(*)