SportFEAT.COM - Valentino Rossi mengungkap kepribadiannya dalam tiga kata singkat yang mencerminkan kegigihannya di MotoGP.
Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi beberapa waktu lalu mengungkap jati dirinya.
The Doctor menggambarkan kepribadiannya melalui tiga kata singkat yang mencerminkan dirinya.
Hal ini disampaikan Rossi ketika mengikuti permainan "Quick Response" bersama MotoGP beberapa hari yang lalu.
Baca Juga: Momen Lebaran, Jorge Lorenzo Mulai Terima Permintaan Maaf Legenda MotoGP
Dalan cuplikan video yang diunggah oleh MotoGP, Rossi menyebutkan tiga kata yang jadi gambaran dirinya.
Tiga kata tersebut adalah positif, optimistis dan funny alias lucu.
Ketiga kata tersebut memang terbilang benar-benar menggambarkan sosok Rossi selama ini.
How does @ValeYellow46 describe himself? ????Does he like pineapple on a pizza? ????????What's his favourite #MotoGP season? ????Find out this and more about the @YamahaMotoGP rider in our Quick Fire questions ⁉️ pic.twitter.com/VLgM6mvtdj
— MotoGP™???????? (@MotoGP) May 24, 2020
Seperti diketahui, Valentino Rossi kini menjadi satu-satunya pembalap yang sudah berkepala empat yang masih aktif membalap di MotoGP.
Meski sudah cukup lama tak lagi memegang trofi juara, bahkan naik podium, pembalap asal Italia tersebut masih belum menunjukkan tanda-tanda mundur dari MotoGP.
Di usianya yang sudah 41 tahun, Rossi cenderung masih bisa tampil kompetitif dan rajin finis di 10 besar pada musim lalu.
Baca Juga: Pembalap MotoGP Kembali Berlatih di Sirkuit Catalunya, Valentino Rossi Pilih Latihan di Trek Pribadi
Kepribadian Rossi yang tak kenal menyerah juga pernah diakui oleh rekan satu tim sekaligus juniornya, Maverick Vinales.
Vinales menuturkan bahwa sosok Rossi menjadi teladan baginya bahkan ketika ia mengalami masa sulit di Yamaha.
"Kami pernah mengalami masa sulit di Yamaha, terutama di akhir 2017 dan akhir 2018," ucap Maverick VInales dilansir SportFEAT.com dari Corse di Moto.
Baca Juga: Valentino Rossi Masih Simpan Satu Kunci yang Bisa Membuatnya Juara MotoGP Lagi
"Tetapi, dari situ saya belajar sesuatu, yaitu Valentino Rossi yang selalu tersenyum," lanjut dia.
Saya tidak tahu saat itu kenapa kami bisa sangat sulit sekali, kami tidak mencapai target kami. Meski masih berada di 10 besar, tapi kami tidak bisa podium, kami tidak terbiasa dengan hal itu,"
"Tapi saya heran, kenapa Rossi selalu bisa tersenyum. Dia selalu mengerahkan seluruh kemampuannya saat membalap, apapun hasilnya, ia selalu terlihat bahagia sesudahnya,"
"Jadi, saya belajar bahagia di masa sulit darinya," imbuh pembalap 24 tahun itu.
Baca Juga: Lulus dari Predikat Pembalap Debutan, Joan Mir Tak Mau Lagi Dipandang Sebelah Mata
Rossi sendiri masih berniat melanjutkan kariernya di kompetisi MotoGP pada musim depan.
Meski tahun depan tak lagi di tim pabrikan, Rossi dikabarkan setuju untuk mengisi slot pembalap milik Fabio Quartararo di tim satelit Petronas Yamaha.
(*)