Find Us On Social Media :

Derita Penyakit Langka, Pandemi Virus Corona Jadi Kesempatan Tunggal Putra Inggris Refleksi Diri

Pebulu tangkis tunggal putra Inggris, Toby Penty menjadikan masa vakum turnamen akibat virus Corona untuk merefleksikan diri.

SportFEAT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Inggris, Toby Penty menjadikan masa vakum turnamen akibat virus Corona untuk merefleksikan diri.

Toby Penty mengambil hikmah besar dari jeda turnamen BWF akibat virus Corona.

Pandemi virus Corona memang membuat kompetisi BWF mandeg total sejak Maret 2020 lalu, atau tepatnya setelah All England 2020.

Selama masa pandemi ini, turnamen BWF resmi ditiadakan sampai Juli 2020 mendatang.

Baca Juga: Direktur Kepelatihan BAM Sebut Penerus Lee Chong Wei Bisa Buat Kejuatan di Olimpiade Tokyo 2020

Sebagian atlet mungkin bersedih karena tak bisa merasakan atmosfer kompetisi cukup lama yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya.

Namun, bago Toby Penty, masa-masa ini justru bisa menjadi waktu merefleksikan diri.

Toby Penty merupakan atlet tunggal putra Inggris yang diketahui menderita gangguan auto imun Alopecia.

Gangguan kesehatan Alopecia tersebut dirasakannya sejak satu setemgah tahun yang lalu.

Dampak gangguan kesehatan terlihat jelas dari kondisi fisik Toby Penty yang kini sudah tidak memilki rambut alias berkepala pelontos.

Penty yang kini bertengger di peringkat 52 tersebut sempat mengaku kehilangan kepercayaan diri akibat penyakit tersebut.

"Rasanya campur aduk antara marah dan sedih," kata Toby Penty dilansir SportFEAT.com dari BBC.

Baca Juga: Flandy Limpele Ingin Bawa Ganda Putra Malaysia Gusur Dinasti Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra

Penyakit auto imun alopecia yang diderita Penty tak hanya membuat rambutnya rontok, tapi seluruh bulu di tubuhnya juga ikut menghilang termasuk bagian alis.

Di bagian itulah, Penty merasa sangat aneh dan seolah tak lagi mengenal dirinya ketika bercermin.

"Saya merasa identitas saya perlahan menghilang, terutama ketika alis saya juga ikut rontok. Saat itu saya sangat merasa susah dan sedih karena saya benar-benar terlihat seperti orang yang berbeda ketika melihat ke cermin," ungkapnya.

Baca Juga: Sekjend BWF: Tak Adil Jika Membuat Pemain Tersiksa Akibat Jadwal Turnamen Padat Merayap

Lebih lanjut, Penty perlahan menyadari bahwa ia harus menerima keadaan. Meski sempat merasa down, pada akhirnya Penty tetap melanjutkan kariernya sebagai pebulu tangkis. Terutama setelah mendapat bantuan dari psikiater.

Adapun situasi pandemi virus Corona saat ini sedikit banyak dijadikan sebagai waktu refleksi diri bagi Penty.

Sebab ia kini lebih memiliki banyak waktu untuk mengembalikan lagi kestabilan mental dan kepercayaan dirinya.

"Ada banyak waktu selama setahun terakhir atau sekitar 18 bulan terakhir di mana saya berharap bisa istirahat tidak bertanding dulu lebih lama dan lebih fokus pada diri saya sendiri," kata Penty.

"Lalu sekarang ada pandemi ini, bukan berarti saya ingin ada pandemi, tapi secara pribadi hal itu bisa saya manfaatkan agar saya bisa meluangkan waktu untuk diri saya," imbuhnya.

Baca Juga: Anthony Ginting Ingin Tampil Lebih Garang jika Kembali Bertemu Kento Momota

Aksi Toby Penty pernah terlihat ketika memperkuat tim Inggris pada Piala Sudirman 2019 lalu, ketika melswan Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia) dan Viktor Axelsen (Denmark).

Di sisi lain, Toby Penty saat ini menjadi tunggal putra terbaik Inggris sepeninggal pensiunnya Rajiv Ouseph.

(*)