Find Us On Social Media :

Jean-Michael Aulas, Presiden Salah Satu Klub Liga Prancis Paling Blak-blakan Sampaikan Aspirasi

Presiden Olympque Lyon, Jean-Michael Aulas.

SportFEAT.COM - Presiden Olympique Lyon, Jean-Michael Aulas (JMA), ternyata petinggi klub paling blak-blakan dalam kompetisi Liga Prancis.

Selama mengambil alih Olympique Lyon pada 15 Juni 1987, Jean-Michael Aulas, dikenal sebagai presiden paling vokal dalam menyampaikan kritik.

JMA bahkan tak jarang berseberangan pendapat dengan Asosiasi Sepak bola Prancis (FFF), Lig Sepak bola Profesional (LFP), hingga pemerintah.

Salah satunya adalah saat Paris Saint-Germain merusak tatan Ligue 1 dengan mendatangkan banyak pemain mahal demi ambisi gelar.

Baca Juga: Karier Andrea Iannone Bersama Aprilia Kini Makin di Ujung Tanduk

Yang terbaru adalah soal keputusan pemerintah Prancis yang menghentikan kompetisi sepak bola hingga September 2020.

Jean-Michael Aulas menyebut keputusan yang diambil tersebut sangat tergesa-gesa dan gegabah.

Pasalnya, liga-liga top Eropa seperti Liga Jerman, Liga Spanyol dan Liga Inggris sudah bersiap kembali memulai perjalanannya lagi.

"Lyon memberi selamat Javier Tebas (presiden Asosiasi Sepak bola Spanyol) dan La Liga atas kembalinya sepak bola di negeri mereka," kata JMA.

"Kami ikut senang mendengar Perdana Menteri Spanyol (Pedro Sanchez) yang mengatakan La Liga bisa dipertandingkan mulai 8 Juni.

"Langkah itu seharusnya diikuti pemerintah di negar kami (Prancis)," tambahnya, seperti dikutip SportFEAT.com dari Marca.

Baca Juga: Belum Juga Dimulai, Kompetisi Liga Inggris Malah Dapatkan Kabar Buruk

Tak berhenti disitu, JMA ternyata juga melontarkan kritikan kepada para pengurus FIFA dan UEFA yang berasal dari Prancis.

Dia menyebut mereka tidak cukup berbuat untuk meyakinkan Perdana Menteri (Eduard Philippe) untuk mengizinkan Ligue 1 dilanjutkan.

"Para pemimpin sepak bola di Spanyol telah berbicara ke UEFA. Mereka menjelaskan situasinya," ucap pria kelahiran 22 Maret 1948 itu.

"Mereka meminta bantuan UEFA untuk membantu mereka berbicara kepada pemerintah (Spanyol).

"Bagi saya, ini (orang-orang Prancis di UEFA) sangat membingungkan. Di sana (UEFA), mereka mewakili Prancis. Tapi, mereka mengambil kesimpulan yang berbeda dengan keinginan kami," imbuhnya.

Baca Juga: Mario Balotelli Bolos Latihan, Brescia Enggan Berikan Komentar

Kritik JMA yang dilontarkan oleh JMA itu cukup beralasan.

Sebab, peluang klub miliknya, Olympique Lyon untuk tampil di Liga Champions musim depan masih terbuka lebar.

Meski duduk di urutan ketujuh klasemen, klub berjuluk Les Gones itu berpeluang finish di posisi tiga besar.

Apalagi, kompetisi Ligue 1 masih menyisakan 10 pekan.

Sementara itu, Ligue 1 sendiri telah menyatakan kompetisi musim 2019-2020 berakhir, dengan Paris Saint-Germain dinobatkan menjadi kampiun.

Baca Juga: Eks Manchester City Sebut Sesi Latihan dengan Pep Guardiola Bagai Kuliah di Universitas

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on