Find Us On Social Media :

Hendra Setiawan Beberkan Masa Paling Sulit Selama 25 Tahun Berkarier di Bulu Tangkis

Hendra Setiawan Beberkan Masa Paling Sulit Selama 25 Tahun Berkarier di Bulu Tangkis

SportFEAT.COM - Pebulu tangkis ganda putra senior Indonesia, hendra Setiawan mengungkap masa tersulit yang ia alami selama 25 tahun berkarier di bulu tangkis.

Hendra Setiawan saat ini menjadi salah satu tulang punggung ganda putra Indonesia.

Berpasangan dengan Mohammad Ahsan, keduanya kini bertengger di peringkat dua dunia.

Meski sudah memasuki usia senior, duet Hendra Setiawan dengan Mohammad Ahsan nyatanya masih bisa meramaikan persaingan ganda putra era sekarang.

Baca Juga: Beri Sumbangan ke Masjid, Aksi Lee Chong Wei Ini Jadi Sorotan Publik

Hendra dan Ahsan saat ini berstatus sebagai Juara Dunia usai memenangi titel tersebut pada edisi 2019 lalu.

Berbagai gelar juara turnamen BWF World Tour juga sudah mereka kantongi.

Kesukesan Hendra ini seolah mengulang memori manis ketika ia masih berpasangan dengan Markis Kido.

Tandem Hendra dan Markis lebih dari satu dekade yang lalu juga menuai kesukesan, bahkan mereka berhasil memboyong gelar juara dunia dan medali emas Olimpiade 2008.

Meski begitu, bukan berarti Hendra tak pernah mengalami kesulitan.

Pemain 35 tahun tersebut membeberkan bahwa ia pernah mengalami masa tersulit sepanjang karier bulu tangkisnya.

Baca Juga: Kombinasi Dua Mantan Pelatih Lee Chong Wei Diharapkan Bisa Tularkan Kesuksesan ke Tunggal Putra Nomor Satu Malaysia Ini

"Dengan Kido dulu sudah di atas terus turun. Itu cukup sulit (mau bangkit lagi)," kata Hendra dilansir SportFEAT.com dari Antara yang mengutip sesi Instagram Live Badminton Indonesia.

Baik dengan Markis Kido maupun Ahsan, Hendra memang pernah keluar masuk pelatnas.

Bersama Markis Kido, Hendra berhasil memenangi medali emas Asian Games 2010 dengan status pemain profesional di luar pelatnas.

Namun, seiring berjalannya waktu, prestasi mereka ikut menurun hingga mereka pun melewatkan kesempatan ikut ke Olimpiade 2012.

Baca Juga: Tahun Depan, Akan Ada Dua Edisi Kejuaraan Dunia Junor yang Bergulir

Adapun bersama Mohammad Ahsan, Hendra mulai moncer usai berhasil kembali jadi Juara Dunia 2013, 2015, dan memenangi medali emas Asian Games 2014.

Mereka juga sempat bertengger di peringkat satu dunia.Namun, lagi-lagi Hendra juga mulai merasakan penurunan performa bersama Ahsan, khususnya ketika mereka gagal total di ajang Olimpiade Rio 2016 lantaran tak lolos fase grup.

Baca Juga: Mantan Pria Paling Kuat Sedunia Nyaris Tewas Saat Bukukan Rekor Angkat Beban 500 Kg

Hingga akhirnya mereka sempat berpisah. Ahsan berpasangan dengan beberapa pemain pelatnas, sedangkan Hendra memutuskan keluar pelatnas dan bertandem dengan pemain Malaysia Tan Boon Heong.

"Dengan Ahsan, harus mulai dari awal lagi. Itu pasti sulit," kata Hendra.

"Olimpiade 2016 itu adalah (masa) sulit karena kesempatannya lebih besar, tapi gagal. Kita dulu juga underperformed banget," tukasnya.

Hendra sendiri resmi kembali berpasangan dengan Ahsan ketika mereka berhasil menjadi Juara Kejurnas 2018.

Dengan berbekal setatus magang hingga sekarang sebagai sparring di pelatnas PBSI, perlahan prestasi Hendra dan Ahsan mulai merangkak naik dan jadi salah satu ganda putra yang disegangi dunia.

(*)