"Jika kau benar mencintai kotamu, lindungilah. Semua yang perlu kalian lakukan adalah telepon lah anggota keluarga kalian yang muda-mudi, dan suruh mereka pulang," ucap Jones.
Maraknya aksi kerusuhan dan penjarahan memang terus bergulir di hampir seluruh wilayah negara bagian Amerika Serikat.
Baca Juga: Penggawa Timnas U-19 Indonesia Mulai Terbiasa Jalani Pemusatan Latihan Virtual Bersama Shin Tae-yong
Para pelakunya pun didominasi para pemuda pemudi yang banyak melancarkan aksi demonstrasi atas kematian George Floyd.
George Floyd sendiri merupakan warga sipil berkulit hitam yang meninggal saat ditangkap polisi bernama Derek Chauvin atas dugaan pemalsuan cek senilai 300 ribu rupiah.
Namun, aksi Chauvin yang menekan leher Floyd menggunakan lutut terlalu berlebihan hingga membuat Floyd kesulitan bernapas dan meninggal dunia.
Baca Juga: Alasan Evander Holyfield Memaafkan Mike Tyson yang Sudah Membuatnya Nyaris Kehilangan Telinga
Chauvin sendiri sudah ditangkap dan didakwa pembunuhan tingkat dua dan tiga, sementara tiga polisi lainnya dilaporkan telah dipecat.
Di sisi lain, aksi mulai Jones kali ini sedikit menutupi perselisihannya dengan Presiden UFC, Dana White baru-baru ini.
Jones dan White saling beradu urat syaraf tentang kesepakatan menggelar pertarungan dengan Francis Ngannou demi ambisi Jones pindah ke kelas berat.
Baca Juga: Imbas Pertengkaran dengan Presiden UFC, Jon Jones Berniat Melepas Sabuk Gelar Juara MIliknya
Namun, permintaan pertarungan itu ditolak UFC dan White menuduh Jones meminta bayaran cukup tinggi senilai 30 juta dolar AS.
Imbas dari pertengkaran mereka, Jones sempat mengutarakan berniat untuk melepas sabuk gelar juara kelas berat ringannya.
(*)