SportFEAT.COM - Legenda bulu tangkis Tony Gunawan menjelaskan perbedaan dasar antara pemain Indonesia dengan pemain Jepang dalam menjalani pertandingan.
Tony Gunawan belum lama ini berbicara tentang tipe bermain para pemain bulu tangkis Indonesia dan pemain Jepang.
Tony Gunawan yang notabene peraih medali emas Olimpiade Sudney 2000 bersama Candra Wijaya itu memang pernah menjadi pelatih di salah satu klub Jepang.
Menurut Tony, ada satu perbedaan mendasar perihal cara bermain pebulu tangkis Indonesia dengan Jepang.
Baca Juga: Lin Dan Restui Putranya Jadi Atlet Olahraga Apa Saja Asalkan Bukan Bulu Tangkis
Pemain Indonesia cenderung memiliki sikap yang lebih berani untuk mengambil risiko. Hal ini memicu banyak pukulan-pukulan unpredictable a;ias tak terduga bagi lawan.
Sementara pemain Jepang dituturkan Tony memiliki sikap sebaliknya.
"Menurut saya, pemain Indonesia itu kreatif dan berani mengambil risiko dari kesalahan. Sedangkan pemain-pemain Jepang lebih takut untuk melakukannya," kata Tony Gunawan dilansir SportFEAT.com dari 360 Badminton yang mengutip wawancaranya dalam podcast Hans-Kristian Vittinghus.
"Maka dari itu, pemain Jepang rata-rata lebih mengandalkan kecepatan dan power. Mungkin memang pemain Jepang butuh lebih kreatif lagi. Tapi di sisi lain budaya kerja keras mereka juga masih jadi salah satu yang terbaik," imbuhnya.
Baca Juga: Injak Usia 31 Tahun dan Belum Nikah, Apa yang Dipikirkan Pemain Ganda Campuran Malaysia Ini?
Beberapa pemain Indonesia yang berani mengambil risiko biasanya memang sering memiliki pukulan ajaib.
Sebut saja pemain ganda campuran Indonesia seperti Praveen Jordan. Kemudian ada tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting.
Dan yang tak kalah tenar adalah pemain ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Baca Juga: Tandem Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir Masih Bikin Mantan Pemain Hong Kong Ini Takjub
Berbicara soal ganda putra, Tony Gunawan juga menyoroti satu hal. Ia menilai gaya bermain sektor ganda putra kini jauh lebih memiliki pola menyerang dan lebih cepat.
Jauh berbeda dengan pola permainan di masa Tony yang lebih mengandalkan defens lebih dahulu.
"Perbedaan besar ada di ganda putra yang fokus menyerang dan lebih cepat. Sebelumnya kalau dalam posisi tertekan biasanya mengandalkan defens. tapi sekarang mereka sering defens balik serang (counter attack)," ucap Tony.
Tony Gunawan saat inti telah menetap di Kanada. Ia menjadi pelatih di salah satu klub bulu tangkis di sana.
Adapun pengalaman Tony ketika melatih di Jepang adalah tatkala dia pernah bernaung di klub Tonami.
Sejumlah nama pemain ganda putra Jepang er sekarang pun pernah merasakan tangan dingin Tony Gunawan, seperti halnya Takeshi kamura, Keigo Sonoda, Yugo Kobayashi dan Takuro Hoki.
(*)