SportFEAT.COM - Kento Momota tercatat sudah dua kali dirundung masibah jelang event besar sekelas Olimpiade, termasuk tahun ini yang pernah terlibat kecelakaan maut di Malaysia.
Pebulu tangkis tunggal putra nomor satu dunia asal Jepang, Kento Momota tahun ini terpaksa menepi dari kompetisi sejak Januari lalu.
Hal itu terjadi karena Kento Momota mengalami kecelakaan di Malaysia yang membuatnya harus naik meja operasi.
Pemain kidal 24 tahun itu diketahui mengalami retak di bagian orbital bawah mata kanannya, yang sempat membuat pandangannya kabur.
Kecelakaan yang menimpa Momota tersebut pun sempat menjadi pukulan telak baginya lantaran terjadi menjelang event besar Olimpiade Tokyo 2020;
Padahal, Momota sedang dalam tahap terbaiknya sejak memenangi 12 gelar juara dalam satu tahun terakhir.
Termasuk titel kampiun Malaysia Masters 2020 yang dia raih sebelum mengalami kecelakaan.
Baca Juga: Legenda Bulu Tangkis Tony Gunawan Ungkap Perbedaan Dasar Pemain Indonesia dan Jepang
Namun demikian, siapa sangka situasi yang mirip seperti sekarang juga pernah dialami Kento Momota empat tahun silam.
Tepatnya menjelang Olimpiade Rio 2016.
Saat itu, Momota juga sedang dalam puncak performa. Ia baru saja bersinar sejak mentas ke level senior dan sudah menunjukkan bakat menjadi pemain bintang. Saat itu Momota sudah bertengger di peringkat dua dunia.
Baca Juga: Lin Dan Restui Putranya Jadi Atlet Olahraga Apa Saja Asalkan Bukan Bulu Tangkis
Akan tetapi, satu kesalahan besar sempat dilakukan Momota, yang mana ia ketahuan berjudi kasino ilegal bersama seniornya Kenichi Tago.
Kasus ini sempat jadi perhatian besar. Momota pun dijatuhi hukuman skors selama satu tahun oleh Asosiasi Bulu Tangkis Jepang dan otomatis membuat dia tak bisa tampil di Olimpiade Rio 2016.
Berkaca dari masa lalunya, kini Momota pun bertekad untuk membayar kepercayaan orang-orang yang masih bertahan untuk terus mendukungnya di kala terjatuh.
Baca Juga: Lin Dan Senang Pernah Punya Rival Bebuyutan Seperti Lee Chong Wei
Momota pun dengan tegas menyatakan ingin menjadi juara pada Olimpiade Tokyo 2020 yang akan bergulir pada tahun depan.
"Tahun 2016 saya dihukum dan tahun ini saya mengalami kecelakaan pada Januari lalu. Banyak yang masih terus bertahan untuk mendukung saya ketika saya terjatuh dan merasa sudah tidak bisa main bulu tangkis lagi," ucap Kento Momota, dilansir SportFEAT.com dari 360 Bamdinton.
"Saya bertekad untuk membayar kepercayaan mereka. Saya ingin menjadi juara Olimpiade di Olimpiade Tokyo 2020,"
Baca Juga: Flandy Limpele Akhirnya Bongkar Alasan Terima Tawaran BAM Jadi Pelatih Ganda Putra Malaysia
"Memenangi medali emas Olimpiade (di sektor tunggal putra) akan menjadi sebuah perubahan besar. Tidak hanya untuk bulu tangkis Jepang, tapi juga olahraga Jepangs ecara keseluruhan," imbuhnya.
Bulu Tangkis Jepang sendiri telah membuat sejarah pada edisi Olimpaide terakhir di Rio de Janeiro pada 2016 lewat keberhasilan ganda putri Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi.
Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi berhasil meraih medali emas Olimpiade Rio 2016 setelah mengalahkan Kamilia Rytter Juhl/Christinna Pedersen (Denmark) di babak final.
(*)