SportFEAT.COM - Keberhasilan Valentino Rossi kembali cicipi podium MotoGP melibatkan dua faktor yakni kemauan kru Yamaha mengubah mtornya dan sesi latihan trek tanah.
Valentino Rossi berhasil mengakhir paceklik podium selama satu tahun lebih pada seri MotoGP Andalusia 2020.
Rider Monster Energy Yamaha asal Italia tersebut sukses mengamankan podium ketiga.
Pencapaian tersebut tentu amat berarti bagi The Doctor setelah ia gagal finis di seri sebelumnya akibat masalah teknis pada Yamaha M1 miliknya.
Baca Juga: Resmi! Dorna Sports Batalkan 3 Seri MotoGP 2020, Termasuk Malaysia dan Thailand
Salah satu hal yang mempengaruhi keberhasilan Rossi tersebut disebut-sebut berkat kegigihan The Doctor yang 'ngotot' untuk mengubah motornya.
Ya, setelah gagal finis di MotoGP spanyol 2020, Rossi memang sempat mengeluhkan kondisi motornya yang sulit dikendalikan,
Rossi bahkan sempat dikabarkan berdebat selama empat hari demi mempertahankan kemauannya pada kru Yamaha untuk mengubah beberapa aspek motor Yamaha M1 miliknya.
David Munoz selakuk Kepala Kru Yamaha Valentino Rossi agaknya berhasil meyakinkan para kru lainnya untuk mau mengubah beberapa pengaturan M1 milik Rossi.
Dan ya, hasilnya sesuai dengan harapan. Pada balapan seri Andalusia lalu, rider yang lekat dengan angka 46 itu berhasil tampil cukup konsisten di garda terdepan.
"Saya butuh pengaturan berbeda dengan para pembalap Yamaha lainnya," jelas Rossi, saat itu, dilansir SportFEAT.com dari Corse di Moto.
"Saya juga punya badan yang lebih tinggi dan lebih berat. Saya sendiri sudah mencoba beradaptasi dengan gaya membalap yang baru, tapi saya pun tetap butuh motor yang cocok untuk saya," ucap Rossi lagi.
Selain dari segi aspek motor, Rossi rupanya juga punya rahasia lain di balik kemampuannya yang masih bisa bersaing dengan rider muda.
Yakni sesi latihan bersama para anak didiknya di VR46 Academy, di Tavullia, Italia.
Rossi mengaku bahwa sesi latihan bersama para pembalap yang lebih muda banyak membantu dia dalam menguasai lintasan dan mempertahankan ritme kecepatannya.
Selain itu, sesi berlatih di trek tanah liat juga turut menjadi faktor yang membantu Rossi lebih mudah berkendara di lintasan aspal.
"Saat mereka (kru Yamaha) akhirnya mendengarkan saya dan membuat perubahan pengaturan pada motor saya, itu membuat saya jadi lebih siap saat balapan terakhir," ujar Rossi, dikutip dari DAZN.
"Selain itu, berlatih dengan para pembalap yang masih muda turut membuat saya merasa lebih muda,"Kemudian ada trek tanah di akademi yang membantu mengembangkan skill yang diperlukan untuk meningkatkan gaya balapan saat di lintasan aspal," tukasnya.
Baca Juga: Bos Petronas Yamaha Mulai Hapus Keraguan Usai Lihat Valentino Rossi Kembali Berhasil Naik Podium
Beberapa anak didik Rossi ada yang sudah membuktikan bahwa sesi latihan di akandemi Valentino Rossi membuat perubahan besar.
Selain dari kelas Moto2, ada dua rider kelas utama yakni Francesco Bagnaia (Pramac) dan Franco Morbidelli (Petronas Yamaha) yang sempat tampil mengesankan dan cepat pada MotoGP Andalusia 2020 lalu.
Hanya saja, kedua rider tersebut mengalami nasib apes lantaran motor mereka sama-sama mengalami masalah teknis dan terpaksa berhenti di tengah balapan alias gagal finis.
(*)