Find Us On Social Media :

Kecepatan KTM Adalah Kado yang Berasal dari Satu 'Kesalahan Besar' Bos Repsol Honda

Manajer tim Repsol Honda, Alberto Puig.

SportFEAT.COM - Mencuatnya performa KTM dalam beberapa seri terakhir MotoGP 2020 salah satunya disebabkan dari kesalahan besar manajer tim Repsol Honda, Alberto Puig.

KTM benar-benar menunjukkan performa apiknya dalam gelaran MotoGP 2020 kali ini.

Setidaknya sudah ada dua pembalap tim pabrikan Austria itu yang berhasil menggondol trofi juara.

Yang pertama adalah Brad Binder dan kedua adalah Miguel Oliveira.

Kemenangan mereka semakin melengkapi kebahagian KTM lantaran masing-masing pembalap tersebut berasal dari tim pabrikan dan tim satelit.

Baca Juga: Valentino Rossi Sebut Tak Ada Favorit Juara Dunia di Gelaran MotoGP 2020, Bagaimana Fabio Quartararo?

Brad Binder berhasil mencatatkan sejarah sebagai pembalap KTM pertama yang menjadi juara di kelas premier.

Pembalap rookie asal Afrika Selatan tersebut sukses naik rostrum tertinggi pada gelaran MotoGP Ceska 2020 lalu.

Sementara Miguel Oliveira tak kalah hebat. Pembalap KTM Tech3 ini membuat kejutan besar melalui aksinya yang lihai mencuri kesempatan pada MotoGP Styria 2020.

Dari posisi ketiga, Oliveira justru sukses melesat ke garda terdepan setelah mengasapi Jack Miller (Pramac) dan Pol Espargaro (KTM) yang terlalu fokus berduel sengit saat balapan melintasi tikungan terakhir di lap terakhir.

Performa Binder dan Oliveira jelas tidak bisa terlepas dari kuatnya mesin motor mereka RC16 KTM.

RC16 seolah menjadi motor yang powerful namun mudah dikendalikan lantaran bisa melaju cepat di tangan pembalap KTM yang berbeda-beda.

Kecepatan KTM tersebut pun disebut-sebut menjadi sebuah kado istimewa dari rival sekaligus salah satu tim papan atas MotoGP, Repsol Honda. Bagaimana bisa?

Baca Juga: Andrea Dovizioso Cabut, Ducati Bakal Umumkan Pembalap Anyar Sebelum MotoGP San Marino 2020

Ya, ada kontribusi Repsol Honda di balik moncernya performa KTM yang baru debut di MotoGP pada 2017 silam.

Dan kontribusi tersebut terbilang pahit manis lantaran berasal dari satu kesalahan bos Repsol Honda, Alberto Puig.

Pasalnya, kunci meningkatnya performa KTM ada pada sosok pembalap penguji mereka, Dani Pedrosa, yang notabene pembalap setia Repsol Honda.

Baca Juga: Lihat Kondisi Fabio Quartararo Saat Ini, Begini Tanggapan Ayah Jorge Lorenzo

Sebagaimana dilansir SportFEAT.com dari GPOne, kesalahan Puig ada pada kemauannya untuk melepas aset penting seperti Pedrosa yang pensiun sejak 2018 lalu.

Hal ini disampaikan oleh pengamat MotoGP, Carlo Pernat.

"Saya akan katakan bahwa KTM telah memproduksi motor yang hebat, ada kebijakan yang bagus dari mereka. Namun kunci dari semua itu ada pada Pedrosa," ujar Carlo Pernat.

"(Pedrosa) adalah mutiara di Honda, dan (Alberto) Puig justru merelakannya pergi," sambung Pernat.

Sejak mengawali kariernya sebagai pembalap, mulai dari terjun di kelas 125cc pada 2001 hingga berhasil naik ke kelas utama, Dani Pedrosa sama sekali tak pernah berganti tim selain Repsol Honda.

Kesetiaan yang dimiliki Dani Pedrosa seolah membuatnya sudah seperti anak kesayangan tim pabrikan Jepang tersebut.

Terbukti dari kemauan Honda mempertahankan Pedrosa bertahun-tahun meski ia belum pernah berhasil meraih gelar juara dunia MotoGP.

Baca Juga: Marc Marquez Sebut Ada Kesalahan Dokter Dalam Cedera Panjang yang Dialaminya

Namun demikian, kesetiaan The Little Spaniard hancur karena adanya permasalahan internal dengan Puig.

Mantan Manajer Repsol Honda, Livio Suppo pernah membocorkan penyebab Dani Pedrosa yang memilih hengkang dari Repsol Honda.

"(Penyebabnya) bisa jadi karena ada seseorang yang datang di Honda, yang mana Pedrosa tidak suka dengannya, atau mungkin seseorang yang mungkin tak kunjung menawarkan kontrak sebagai pembalap penguji," ucap Suppo.

"Padahal (Alberto) Puig mengembangkan Dani, dan membuatnya menjadi pembalap yang punya ciri khas tersendiri di Honda," kata Suppo.

"Tapi tiba-tiba Pedrosa bilang ia tak ingin lagi bekerja bersama Puig. Sikap dari Puig memang bisa jadi pemicunya,"

"Puig itu orang yang bijak, tapi dia mudah marah dan suka menyimpan dendam," imbuhnya.

(*)

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada