SportFEAT.COM - Ayah Jorge Lorenzo, Chico Lorenzo, menilai motor Honda RC213V memang hanya dibuat untuk Marc Marquez.
Semenjak Marc Marquez menepi dari balapan MotoGP 2020, tidak ada satu pun pembalap Honda yang naik podium.
Prestasi terbaik tim pabrikan Jepang itu adalah meraih peringkat keempat lewat rider Takaaki Nakagami (LCR Honda).
Pembalap berusia 29 tahun itu meraih hasil tersebut pada seri MotoGP Andalusia 2020.
Baca Juga: Alex Marquez Sebutkan Satu Keinginannya Jelang MotoGP San Marino 2020
Pasca raihan tersebut, Honda tidak bisa menempatkan wakilnya di posisi empat besar hingga jelang MotoGP San Marino 2020 yang bergulir akhir pekan ini.
Hal itu karena motor Honda RC213V hanya dibuat hanya untuk Marc Marquez.
Alhasil, pembalap lain termasuk adiknya Alex Marquez kesulitan untuk menjinakkan motor Honda RC213V.
Ayah Jorge Lorenzo, Chico Lorenzo, mengatakan bahwa RC213V tetap menjadi prototipe yang sulit dikendarai pembalap lain.
"Honda terus mengembangkan motor untuk Marquez," kata Chico Lorenzo, dikutip SportFEAT.com dari tuttomotoriweb.
"Tetapi tidak membuat motor lain yang bisa dikendalikan oleh pembalap lainnya," ujarnya menambahkan.
Chico juga menceritakan situasi seperti ini pernah dialami oleh Dani Pedrosa saat masih berseragam Repsol Honda.
Baca Juga: Penasaran Jajal Sirkuit Misano Baru, Fabio Quartararo Berani Pasang Target di MotoGP San Marino 2020
"Karena Pedrosa adalah pembalap dengan sedikit otot, maka motornya di kembangan agar mudah dikendarai," ucap Chico lagi.
"Namun ketika Marquez mulai memperoleh hasil yang lebih baik dari Dani, maka Honda mulai mengikutinya (Marquez)," timpalnya.
Pria berpaspor Spanyol itu menegaskan bahwa Marc Marquez merupakan pembalap yang sangat agresif.
Hal itu membuatnya harus bekerja untuk melatih ototnya.
Dengan kekuatan dan agresivitasnya, Marquez berhasil mengendalikan RC213V dan meletakkannya di tempat yang ia inginkan.
"Anak saya (Jorge Lorenzo) juga menemukan kesulitan saat mengendarai motornya dulu, terutama dengan bagian depannya," katanya.
"Lorenzo juga mengalami cedera dan karena itu harus menyerah ketika Honda mulai mengembangkan motor ke arahnya," pungkas Chico.
(*)