Namun pemain jebolan PB Jaya Raya itu menilai bahwa saat ini mundur adalah keputusan terbaik. Sebab jika nekat berangkat, fokus pemain akan terpecah dalam menjalani laga, memikirkan kesehatan serta memikirkan kekuatan lawan.
Di sisi lain, asa tim Indonesia untuk ikut Piala Thomas dan Uber 2020 pun masih terbuka jika BWF akhirnya memundurkan turnamen tersebut.
Hendra menuturkan jika salah satu tim unggulan mundur bisa membuat BWF mempetimbangkan kembali perhelatan Piala Thomas dan Uber 2020. Tim Thomas Indonesia sendiri berstatus unggulan pertama.
"Jika Indonesia batal ikut, mungkin siapa tahu Piala Thomas dan Uber 2020 diundur," ujar Hendra.
"Karena BWF pernah bilang jika ada salah satu negara (tim) yang batal, tim unggulan, turnamennya bisa diundur pada Februari (2021)," imbuh Hendra.
"Tapi tidak tahu juga ya, BWF akan melanjutkan atau tidak masih belum tahu," kata Hendra lagi.
Beberapa tim unggulan dalam ajang Piala Thomas dan Uber 2020 selain Indonesia adalah China, Jepang, dan Denmark.
Sejauh ini baru Indonesia tim unggulan besar yang mengundurkan diri.
(*)