Find Us On Social Media :

Hendra Setiawan Beberkan Alasan Indonesia Batal Ikuti Piala Thomas dan Uber 2020

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan saat bertanding pada babak kedua Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan Jakarta, Kamis (16/1/2020).

SportFEAT.COM - Hendra Setiawan angkat bicara soal mundurnya tim Indonesia dari ajang Piala Thomas dan Uber 2020 menjelang tiga pekan keberangkatan.

Tim Indonesia resmi mengundurkan diri dari ajang supremasi beregu paling bergengsi, Piala Thomas dan Uber 2020.

Mundurnya tim Indonesia dari Piala Thomas dan Uber 2020 membuat beberapa pihak, khususnya penggemar bulu tangkis Tanah Air terkejut.

Pasalnya, Piala Thomas dan Uber 2020 rencananya dihelat pada 3-10 Oktober 2020. Pengumuman mundurnya skuad Merah Putih pun hanya menyisakan tiga pekan sebelum hari H.

Baca Juga: Indonesia Mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020, 'Nyesek' Namun Ini Pilihan Terbaik PBSI

Namun demikian, keputusan PBSI untuk menarik mundur tim Indonesia dari Piala Thomas dan Uber 2020 bukanlah keputusan mendadak.

Sebagaimana yang disampaikan pemain ganda putra senior Indonesia, Hendra Setiawan.

Hendra Setiawan mengatakan bahwa keputusan tim Indonesia mundur sudah dipertimbangkan secara matang.

"Itu bukan keputusan mendadak, karena kami kan harus daftar dulu (memasukkan entry list pemain)," ujar Hendra Setiawan dikutip SportFEAT.com dari Youtube Hendra Setiawan.

"Kemudian sudah daftar, lalu melihat perkembangan situasi (COVID-19) terkini, dan banyak pertimbangan sehingga akhirnya memilih batal," ujar pemain 36 tahun itu.

Sebelum Indonesia, empat negara lain juga sudah memutuskan mundur lebih dulu akibat COVID-19. Mereka adalah Australia, Taiwan, Thailand dan Korea Selatan.

Baca Juga: Kalahkan Tiga Senior Sekaligus, Putri KW Buktikan Diri Jadi Aset Emas Tunggal Putri Indonesia

Hendra sendiri menepis jika mundurnya Indonesia karena beberapa negara sudah mundur.

Juara Dunia 2019 bersama Mohammad Ahsan tersebut menuturkan bahwa PBSI mempertimbangkan banyak hal terutama terkait jaminan kesehatan pemain dan ofisial.

Salah satu yang menjadi kekhawatiran PBSI dan para pemain adalah risiko jika ingin tetap berangkat ke Denmark.

Perjalanan, tempat transit, hingga arena pertandingan memiliki tingkat risiko penularan COVID-19 yang tentunya sama-sama tinggi.

Baca Juga: Bangun Dinasti Bulu Tangkis? Begini Jawaban Ayah Marcus Gideon Tentang Masa Depan Sang Cucu

Protokol kesehatan memang sudah disiapkan. Namun Hendra pun memisalkan, jika ada pemain yang positif sesampainya di sana, maka hal itu bisa membuat tim kehilangan kekuatan hingga kedatangan mereka di Denmark pun menjadi sia-sia.

"Iya swab test nya nanti banyak, tapi risikonya lebih banyak jika tetap berangkat," ujar Hendra.

"Seandainya di sana ada pemain yang positif, lalu harus karantina 14 hari, kan percuma berangkat ke sana.

"Lalu jika sampai sana ada yang positif, itu juga membuat kekuatan tim nanti menjadi pincang," imbuh peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 tersebut.

Hendra Setiawan yang biasa ditunjuk sebagai kapten tim dalam ajang beregu ini pun mengaku tidak sedih dengan fakta bahwa tim Indonesia mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020.

Padahal, kesempatan tim putra untuk merebut Piala Thomas tahun ini terbuka lebar dan kemungkinan besar, edisi Piala Thomas 2020 menjadi edisi terakhir bagi Hendra dalam kariernya.

Namun pemain jebolan PB Jaya Raya itu menilai bahwa saat ini mundur adalah keputusan terbaik. Sebab jika nekat berangkat, fokus pemain akan terpecah dalam menjalani laga, memikirkan kesehatan serta memikirkan kekuatan lawan.

Di sisi lain, asa tim Indonesia untuk ikut Piala Thomas dan Uber 2020 pun masih terbuka jika BWF akhirnya memundurkan turnamen tersebut.

Hendra menuturkan jika salah satu tim unggulan mundur bisa membuat BWF mempetimbangkan kembali perhelatan Piala Thomas dan Uber 2020. Tim Thomas Indonesia sendiri berstatus unggulan pertama.

"Jika Indonesia batal ikut, mungkin siapa tahu Piala Thomas dan Uber 2020 diundur," ujar Hendra.

"Karena BWF pernah bilang jika ada salah satu negara (tim) yang batal, tim unggulan, turnamennya bisa diundur pada Februari (2021)," imbuh Hendra.

"Tapi tidak tahu juga ya, BWF akan melanjutkan atau tidak masih belum tahu," kata Hendra lagi.

Beberapa tim unggulan dalam ajang Piala Thomas dan Uber 2020 selain Indonesia adalah China, Jepang, dan Denmark.

Sejauh ini baru Indonesia tim unggulan besar yang mengundurkan diri.

(*)

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada