SportFEAT.COM - Mantan rival Valentino Rossi, Max Biaggi, memberikan pandangan terkait persaingan menjadi juara dunia MotoGP 2020.
Balapan MotoGP 2020 memunculkan banyak kejadian-kejadian menarik yang patut diperbincangkan.
Absennya juara dunia MotoGP 2019 Marc Marquez tentu menjadi topik paling hangat bagi kalangan pecinta olahraga balap nomor satu itu.
Bagaimana tidak, ketidakhadiran Marquez telah membuat peta persaingan perebutan juara dunia MotoGP 2020 sulit diprediksi.
Baca Juga: Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa Akan Kembali Menggeber Motor di Sirkuit Portimao
Hal itu dibuktikan dengan keluarnya juara yang berbeda dalam setiap seri MotoGP 2020.
Hingga saat ini terdapat enam pembalap yang telah memenangi tujuh seri balapan berbeda.
Fabio Quartararo menjadi pembalap terbanyak yang meraih juara yakni dua kali keluar sebagai pemenang.
Ia mendapatkannya saat mengaspal di MotoGP Spanyol 2020 dan MotoGP Andalusia 2020.
Selebihnya gelar juara dibagi rata oleh Brad Binder (MotoGP Republik Ceska), Andrea Dovizioso (MotoGP Austri), Miguel Oliveira (MotoGP Styria).
Kemudian ada Franco Morbidelli (MotoGP San Marino) dan terakhir Maverick Vinales (MotoGP Emilia Romagna).
Kondisi ini membuat eks pembalap MotoGP Max Biaggi angkat suara.
Baca Juga: Cerita Pol Espargaro yang Pernah Dikibuli Bos Yamaha Akan Dijadikan Suksesor Valentino Rossi
Mantan rival Valentino Rossi itu menilai persaingan menuju gelar juara dunia MotoGP 2020 masih sangat terbuka.
Biaggi bahkan menyebut pembalap kejutan dari tim Suzuki Ecstar Joan Mir, masih berpeluang menjadi kampiun di akhir musim.
"Joan luar biasa. Saya pikir Suzuki memiliki banyak hal, dan ketika alkimia ini dibuat, tidak ada yang mustahil," kata Biaggi kepada La Gazzeta dello Sport, dikutip SportFEAT.com dari motosan.es.
Selain Joan Mir, pria Italia itu menilai rider Petronas Yamaha SRT Fabio Quartararo juga berpeluang menjadi juara dunia.
Kendati demikian, Biaggi menyebut perjuangan Quartararo tak akan mudah jika melihat kondisi motor Yamaha YZR-M1.
Seperti yang diketahui, para pembalap Yamaha termasuk Quartararo mengeluhkan beberapa masalah pada motor.
Baca Juga: Membelot dari KTM, Pol Espargaro Ingin Buktikan Rumor Sulitnya Menaklukkan Honda
Dua hal yang menjadi catatan Quartararo adalah masalah pengereman dan pemilihan ban.
"Setelah dua kemenangan di Jerez, favorit terbesar tampaknya adalah Fabio Quartararo," ungkap Biaggi.
"Kemudian ada yang tidak beres, masalah rem dan Yamaha M1 yang mengeluhkan kecepatan tertinggi.
"Tapi orang Prancis itu layak untuk diperhatikan, dia tidak bercanda," ucapnya menambahkan.
Baca Juga: Keputusan Ducati Rekrut Pembalap Muda Adalah Pilihan Bijak
Mantan juara dunia Superbike itu juga menegaskan kejuaraan dunia saat ini berbeda lantaran diisi oleh pembalap muda bertalenta.
"Sangat menyenangkan melihat orang-orang ini, dan saya berbicara tentang dia, Viñales, Bagnaia, Mir, tetapi juga Morbidelli, seseorang yang saya suka sebagai pemandu, sangat solid," ujar Biaggi.
"Itu adalah generasi sepuluh tahun mendatang," lanjutnya.
Meski begitu, Max Biaggi berharap Andrea Dovizioso bisa tampil konsisten dan mengakhiri balapan MotoGP 2020 sebagai juara dunia.
"Setelah tiga tempat kedua. Itu tetap di peringkat teratas, tetapi mengeluhkan terlalu banyak masalah dengan casing Michelin baru," kata Biaggi soal Dovizioso.
(*)