SportFEAT.COM - Keputusan BWF menunda rangkaian turnamen Asia Open pada Januari 2021 mendatangkan kritikan tajam dari para pebulu tangkis Denmark.
Bebebrapa pebulu tangkis Denmark dengan gamblang menyatakan ketidakseukaan mereka terhadap keputusna BWF baru-baru ini.
BWF belum lama ini mengumumkan bahwa dua turnamen World Tour seri Asia Open akan tetap dilangsungkan.
Namun bukan pada jawal awal yang ditentukan, yakni November 2020, tetapi ditunda sampai Januari 2021.
Baca Juga: Hendra Setiawan Beberkan Alasan Indonesia Batal Ikuti Piala Thomas dan Uber 2020
Menurut rencana dua ser World Tour Asia Open itu akan dilaksanakan di Bangkok, Thailand.
Tetapi bukannya disambut baik, sejumlah pebulu tangkis Denmark malah tak senang dengan keputusan BWF tersebut.
BWF mengumumkan penundaan Asia Open dengan headline "Good News" yang tentunya dimaksudkan memberi kabar bahwa turnamen tersebut tidak akan dibatalkan.
Tetapi tampaknya, ganda putra Denmark Andres Skaarup Rasmussen tidak setuju dengan itu.
"Anda bercanda dengan menyebut bahwa ini adalah kabar bagus?" tulis Rasmussen dalam unggahan media sosialnya.
Tak jauh berbeda dengan partnernya, Kim Astrup juga ikut mengkritisi keputusan BWF.
Baca Juga: Shin Tae-yong Amati Satu Hal Paling Meningkat Usai Timnas U-19 Indonesia Kandaskan Dinamo Zagreb
"Kabar baik bahwa kita terus-terusan menunda World Tpur? Bagaimana bisa ini jadi kabar bagus?" kritik Astrup.
Adapun pemain tunggal putra Denmark, Hans-Kristian Vittinghus yang getol mengritik BWF juga ikut melontarkan protesnya.
"Ini sama saja seperti tidak menghormati banyak pemain dengan melabeli kabar ini sebagai kabar baik," ujar Vittinghus.
"Ini menunjukkan kurangnya pemhaman mereka tentang dampaknya bagi kita (pemain Eropa)," tukas dia.
Baca Juga: Frank Lampard Pasang Badan Atas Semua Kritikan Pedas terhadap Kepa
Beberapa pemain Eropa memang lebih banyak berkarier profesional, dengan mengandalkan uang sponsor dan prize money dari setiap turnamen.
Berbeda dengan pemain Asia, khususnya pelatnas yang disokong penuh oleh badan asosiasi bulu tangkis negara masing-masing.
Satu-satunya turnamen tersisa tahun ini artinya tinggal Denmark Open I saja yang dijadwalkan bergulir 13-18 Oktober 2020.
Sementara itu, keputusan BWF menunda seri Asia Open hingga tahun depan cukup dapat dipahami.
Pasalnya, Bangkok selaku calon tuan rumah memang baru bisa membuka akses bagi turnamen olahraga di sana pada Januari 2021.
Namun risikonya adalah pada tahun depan, kemungkinan turnamen bulu tangkis akan semakin padat.
Masih ada BWFWorld Tour Finals untuk tahun ini, lalu ada Piala Sudirman 2021, Olimpiade 2020 dan Piala Thomas dan Uber 2020.
(*)