SportFEAT.COM- Mantan pelatih Arsenal Arsene Wenger tanggapi santai prvokasi yang dilancarkan ole Jose Mourinho terhadap buku autobiografinya.
Awal bulan ini mantan manajer Arsenal Arsene Wenger mengeluarkan karya terbarunya dalam bentuk buku autobiografi.
Buku autobiografi yang ditulis oleh Arsene Wenger ini diberi judul 'My Life in Red and White'.
Dalam buku autibiografi yang dibuat 0leh Wenger ini, terdapat beberapa kisah ketika pelatih asal Prancis ini masih aktif dalam dunia manjerial sepak bola.
Selama karier kepelatihan Arsene Wenger terdapat beberapak kejadian yang mungkin akan selalu diingat seperti keberhasilannya menjadikan Arsenal Juara Liga Inggris tahun 2004.
Baca Juga: Reaksi Anak Angkat asal Indonesia usai Cristiano Ronaldo Dinyatakan Positif COVID-19
Saat itu Wenger berhasil mebuat Arsenal juara Liga Inggris dengan status sebagai klub yang belum pernah kalah dalam semusim.
Kala itu Arsenal masih diperkuat oleh nama-nama pemain beken seperti Patrick Viera, Jens Lehmann, Thierry Henry, Robert Pires, dan lainnya.
Selain itu kejadian yang terkenal dalam perjalanan karier kepelatihan Wenger adalah tentang perseteruannya dengan Jose Mourinho.
Baik Wenger maupun Mourinho keduanya terlihat kerap bersitegang ketika saling berhadapan dalam sebuah pertandingan.
Perseteruan antara Wenger dengan Mourinho ini rupanya masih terus berlanjut meski eks pelatih Arsenal ini sudah pensiun.
Baca Juga: Arsenal Tumbang di Kandang Manchester City, Sang Pelatih Malah Girang
Diketahui Jose Mourinho memberikan respons yang provokatif terhadap buku autobiografi yang diluncurkan oleh Arsene Wenger baru-baru ini.
Pelatih Tottenham Hotspur ini mengatakan namanya tidak perlu dicantumkan dalam buku autobiografi Wenger.
"Mengapa dia (Wenger) harus berbicara tentang saya dalam bukunya?" ujar Mourinho dilansir SportFEAT.COM dari Goal.
"Buku adalah hal untuk membuatmu bahagia, membuatmu bangga, jadi aku memahami dengan sempurnya situasinya," tambah Mourinho.
Respon provokatif yang dilayangkan Mourinho ini rupanya sudah sampai ke telinga Arsene Wenger, dan dibalas dengan respon santai.
Wenger mengaku dirinya tidak terganggu dengan komentar yang diberikan oleh Mourinho karena provokasi itu memang sudah mendarah daging untuk hubungan keduanya.
Arsene Wenger bahkan mengatakan dirinya seperti berda di taman kanak-kanak ketika sedang bersitegang dengan pelatih asal Portugal ini.
"Itu (provokasi Jose Mourinho) sama sekali tidak mengganggu saya," kata Wenger.
Baca Juga: Senasib, 'Pink Effect' Warnai Keoknya Real Madrid dan Barcelona Jelang El Clasico
"Aku merasa seperti berada di taman kanak-kanak ketika bertemu dengannya, tapi itu memang sudah menjadi kepribadiannya," ujar Arsene Wenger.
Tak hanya merespon sang rival Jose Mourinho, Wenger juga mengungkapkan satu hal yang tak banyak orang tahu ketika dirinya masih melatih Arsenal.
Ketika melatihArsenal, Wenger diketahui didekati oleh raksasa dari Spanyol yaitu Real Madrid.
Pelatih asal Prancis ini digoda oleh manajemen Los Galacticos untuk meninggalkan Arsenal dan hijrah ke Santoago Bernabeu.
Baca Juga: Dianggap Langgar Aturan Protokol Kesehatan, Begini Jawaban Cristiano Ronaldo
Wenger sendiri sudah dua kali menolak tawaran untuk menangani Real Madrid dengan sebuah alasan.
Alasannya adalah karena Wenger ingin terus bersama dengan Arsenal terutama setelah pihak klub memiliki stadion baru saat itu. Diketahui saat Wenger di awal kepelatihannya di Arsenal, klub asal London ini bermarkas di stadion Highburry sampai tahun 2006.
Namun setelah itu Meriam London pindah ke stadion baru yang kemudian diberi nama Stadion Emirates, yang menjadi kandang Arsenal sampai saat ini.
Baca Juga: Ronald Koeman Buka Peluang Berikan Debut untuk Satu Rekrutan Anyar Barcelona
"Ya saya sudah dua kali menolak (tawaran dari Real Madrid untuk menjadi pelatihnya),"
"Saya berada dalam perspektif terhadapa apa yang telah saya lakukan,"
"Kami telah membangun stadion (Stadion Emirates) dan kami harus membayarnya (dengan bermain disana)," ujar Arsene Wenger.
Kini Arsene Wenger setelah pensiun sebagai pelatih dirinya menjadi ketua kelompok studi teknis di FIFA.