Find Us On Social Media :

Bukan Serangan Tajam, Ini Keunggulan Hiroyuki Endo yang Berduet dengan Yuta Watanabe dan Sering Bikin Lawan Frustrasi

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Hiroyuki Endo/Yuata Watanabe (Jepang) saat naik podium ganda putra BWF World Tour Finals 2019, di Tianhe Gymnasium, Guangzhou, China, Minggu (15/12/2019).

Namun mereka menjadi salah satu lawan yang patut diperhitungkan. Endo/Watanabe bahkan sudah 'dikenal' sebagai musuh bebuyutan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Rekor pertemuan kedua pasangan masih dimenangi Endo/Watanabe dengan skor 6-2.

Salah satu keunikan pasangan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe terletak pada pola bermain mereka.

Baca Juga: Kesibukan Ratu Bulu Tangkis Dunia asal Taiwan Selama Jeda Kompetisi

Alih-alih mengandalkan serangan smes tajam, keduanya, khususnya Hiroyuki Endo lebih mengedepankan aspek defens alias bertahan.

Defens dari Hiroyuki Endo ini tidak bisa dianggap sepele, sebab ia seeringkali membuat lawan-lawannya frustrasi karena tembok pertahanan yang amat rapat.

Salah satu keunggulan pemain 33 tahun itu pun pernah diungkit oleh mantan ganda putra top Denmark, Mathias Boe.

Boe pernah menilai bahwa Endo adalah salah satu ganda putra dengan defens kokoh dan sulit ditembus.

"Saya sangat terkesan dengan perkembangan Hiroyuki Endo," ungkap Boe.

"Defensnya telah berubah dari bagus menjadi sangat bagus dan dia gesit seperti rusa," lanjutnya.

Baca Juga: Tak Hanya Prestasi, 2 Hal Ini Ternyata yang Mampu Membuat Liliyana Natsir Dijadikan Sosok Idola

Pola bermain defens sebenarnya jarang ditemukan di permainan ganda putra. Pasalnya, seperti penuturan pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, pola defens di ganda putra cenderung sulit memenangi banyak gelar.