SportFEAT.COM - Pemain ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan membeberkan satu kunci sederhana pada Kevin Sanjaya untuk menumbangkan musuh bebuyutannya, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe menjadi salah satu pasangan yang paling sering menyulitkan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Dalam rekor pertemuan kedua pasangan, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya bahkan masih terus tertinggal dengan catatan head-to-head 2-6.
Enam pertemuan terakhir bahkan selalu berakhir kekalahan bagi Marcus/Kevin.
Baca Juga: Mantan Ganda Putri Top Tuan Rumah Jagokan Ahsan/Hendra Sabet Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020
Kemenangan terakhir Marcus/Kevin atas Endo/Watanabe sudah terjadi cukup lama, yakni pada Hong Kong Open 2018.
Sepanjang pertemuan mereka pada 2019 dan terakhir di final All England 2020 lalu, The Minions harus bertubi-tubi menelan kekalahan dari pasangan Jepang peringkat lima dunia tersebut.
Tak ayal, banyak yang menjuluki Endo/Watanabe yang notabene pasangan senior-junior itu sebagai musuh bebuyutan Marcus/Kevin.
Uniknya, jika Marcus/Kevin amat kesulitan menaklukkan Endo/Watanabe yang dikenal punya defens kokoh, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan justru sebaliknya.
Ganda putra Indonesia peringkat dua dunia tersebut bisa dibilang menjadi 'obat' dalam meruntuhkan tembok pertahanan Endo/Watanabe.
Catatan head-to-head Ahsan/Hendra dengan Endo/Watanabe bernilai 6-2 untuk keunggulan The Daddies.
Hampir tiap laga mereka menunjukkan bahwa Endo/Watanabe kerap kesulitan meladeni pukulan Ahsan/Hendra.
Dalam bincang-bincang Ketemu Online di kanal Youtube PB Djarum, Ahsan membeberkan resep jitu dalam menaklukkan Endo/Watanabe.
Pemain asal Palembang tersebut pun mengungkap kunci mengalahkan Endo/Watanabe dengan resep yang cukup 'sederhana'.
Baca Juga: Miris, Satu Pembalap Ini Didapuk Jadi Rider MotoGP Paling Apes Sepanjang Musim 2020
"Yang pasti kuncinya harus sabar," ujar Mohammad Ahsan.
"Kita ngga bisa sekali dua kali pukul langsung berharap mati (dapat poin)," sambungnya.
Kesabaran menjadi kunci penting yang diungkap Ahsan dalam menaklukkan Endo/Watanabe.
Baca Juga: An Se-young, Aset Emas Tunggal Putri Korea Selatan yang Akui seperti Bayi Mungil Selama di Pelatnas
Terlihat sepele namun faktanya hal itu yang memang bisa membuat Endo/Watanabe justru berbalik kesulitan menghadapi tipe-tipe pemain yang tahan adu reli panjang.
"Diadu terus (pukulannya), kuat-kuatan saja," kata Ahsan lagi.
"Dari hati memang harus sabar, sudah paham kalau ketemu merkea pasti bakal main reli panjang," ucap peraih medali emas Asian Games 2014 itu.
"Dan kita harus siap fisik dan stamina, karena memang pemain Jepang ulet," tukasnya lagi.