SportFEAT.COM - Manajer Suzuki Ecstar Davide Brivio mengungkap sisi lain dari Joan Mir yang dinilainya sebagai pembalap dengan sifat keras kepala.
Nama Joan Mir menjadi salah satu nama pembalap yang sukses mencuri perhatian di MotoGP 2020.
Berangkat sebagai sosok yang tidak dijagokan, faktanya Joan Mir justru mampu menorehkan sejarah dengan menjadi juara dunia MotoGP 2020.
Penampilan Joan Mir memang cukup konsisten pada musim ini.
Baca Juga: Hanya Perlu Sabar, Marc Marquez dan Alex Marquez Sudah Saling Berjanji Bakal Balapan Bareng Lagi
Meski baru meraih satu gelar juara. dari seluruh penampilannya di 14 seri MotoGP 2020, ia hampir selalu berhasil mengamankan podium.
Sebelum dinobatkan jadi juara dunia, Joan Mir sendiri pernah berujar jika dia bukanlah pembalap yang terlalu menggebu-gebu mengejar targetnya.
Tak heran, ketika ia belum berhasil memenangi gelar juara sampai seri ke-12 di Eropa lalu, Mir pun tetap santai.
Namun demikian, siapa sangka di balik sosoknya yang selalu terlihat kalem, pembalap bernama lengkap Joan Mir Mayrata itu ternyata punya sifat keras kepala.
Adalah manajer Suzuki Ecstar, Davide Brivio yang mengungkap sisi lain dari pembalap 23 tahun tersebut.
"Joan Mir memang memiliki sifat keras kepala," kata Davide Brivio dikutip dari Tuttomotoriweb.
"Tetapi ini berlaku di ranah olahraga. Meski begitu dia memang terkadang marah jika balapannya tidak berjalan dengan baik," tambah Brivio.
Namun Brivio sama sekali tidka keberatan dengan sisi lain dari Mir tersebut.
Sebab sosok yang juga pernah menjadi manajer Valentino Rossi di Yamaha itu merasa sifat keras kepala Mir justru makin membuat sang pembalap semakin bekerja keras.
"Dengan impiannya yang tinggi dan dengan talenta yang ia miliki, dia selalu berusaha untuk mengejarnya dan beekrja keras untuk meraihnya," ucap Brivio.
Baca Juga: Dulu Sempat Iri Kini Franco Morbidelli Ogah Jika Dibekali Motor Pabrikan Yamaha
Brivio sendiri sebenarnya tidak menyangka jika Mir bisa jadi superhero timnya di musim ini.
Selain baru menjalani debut pada 2019, Mir pun sebelumnya memang selalu berada di bawah bayang-bayang rekan setimnya yang sudah lebih lama di Suzuki, Alex Rins.
"Kami mengira di musim keduanya bersama Suzuki ini, Mir paling baru merintis kariernya, tetapi nyatanya dia justru mengejutkan kami," kata Brivio.
Bahkan, sampai detik ini Davide Brivio sendiri merasa kesuksesan Joan Mir meraih gelar juara dunia MotoGP 2020 masih terasa seperti mimpi.
"Kebahagiaan yang kami rasakan sekarang seperti masih mimpi, ini benar-benar musim bersejarah untuk kami," ucap Brivio lagi.
Joan Mir sukses membuat Suzuki semakin bangga musim ini.
Kemenangan Mir tahun ini bertepatan dengan hari jadi Suzuki yang ke-100 tahun.
Joan Mir juga mengakhiri puasa gelar juara dunia Suzuki selama 20 tahun, setelah terakhir kali Kevin Shcwantz menang pada 2000 silam.