Find Us On Social Media :

Ikatannya Terlalu Kuat Bersama Honda, Marc Marquez Jadi Pembalap yang Sulit Dibajak Tim-tim Pabrikan Eropa

Direktur Komunikasi dan Marketing Honda Racing Corporation, Livio Suppo (baju putih), dan Marc Marquez.

SportFEAT.COM - Menjalani musim yang fantastis sejak debutnya di MotoGP bersama Honda membuat Marc Marquez sangat sulit dibajak tim-tim pabrikan Eropa dalam beberapa tahun terakhir.

Kebersamaan Marc Marquez bersama Repsol Honda bisa terbilang sudah sangat lama.

Marc Marquez menjalani debutnya di MotoGP dengan mendarat di Repsol Honda pada 2013.

Pada tahun pertamanya membalap di kelas utama, rider asal Spanyol itu langsung sukses melesat menjadi juara dunia.

Baca Juga: Mantan Mekanik Bongkar Perlakuan Honda yang Bikin Valentino Rossi Hengkang ke Yamaha

Kemunculan Marquez yang begitu menakjubkan menjadi alarm baru bagi para rider-rider veteran dan yang lebih dahulu debut sebelum dia.

Penampilannya pun terus terbilang konsisten hingga ia juga mampu memboyong enam gelar juara dunia di enam musim berikutnya, kecuali di tahun 2015.

Pencapaian Marquez bersama Honda ini terbilang sebagai investasi yang sangat menjanjikan hingga membuat namanya digadang-gadang jadi pembalap legendaris selanjutnya setara dengan Valentino Rossi.

Prestasinya bersama Honda juga menjadi sesuatu yang semakin memperkuat ikatan mereka.

Hal ini pun membuat tim-tim pabrikan lain, khususnya tim pabrikan Eropa jadi sulit untuk membajak Marquez.

Seperti yang diutarakan General Manager Ducati, Gigi Dall'Igna beberapa waktu lalu.

Dikutip dari GPOne, menggaet Marc Marquez untuk membelot dari Honda merupakan hal yang sangat sulit untuk diwujudkan.

"Sulit untuk mengalahkan (ikatan) Honda dengan Marquez. Tidak ada tim pabrikan Eropa yang dapat melakukannya (merekrut Marquez)," ucap Gigi Dall'Igna.

Baca Juga: Tak Cuma di Lintasan, Luca Marini dan Valentino Rossi Rupanya Jadi Rival Juga Di Olahraga Ini

Gigi Dall'Igna mengakui bahwa Ducati sudah bertahun-tahun berusaha membujuk Marquez untuk merapat ke tim pabrikan Borgo Panigale, Italia itu.

Namun hasilanya selalu nihil.

"Kami memikirkan tentang mendatangkan Marquez bertahun-tahun lalu. Katakanlah ada banyak pembicaraan, termasuk tentang pengurangan biaya," ucapnya.

Seperti diketahui, tahun 2015 menjadi satu-satunya musim yang gagal dimenangi Marquez sebagai juara dunia akibat ia sering mengalami crash.

Baca Juga: Tampil Mengejutkan Sepanjang MotoGP 2020, Murid Valentino Rossi Pasang Target Ini Musim Depan

Namun begitu, kesuksesan pembalap 27 tahun itu bersama Repsol Honda tidak kian memudar.

Total sudah delapan gelar juara dunia yang berhasil diamankan Marquez, termasuk 2 titel dari kelas Moto2.

Prestasi Marc Marquez yang sudah berjodoh dengan RC213V milik Honda, menjadi hal yang membuatnya semakin enggan diajak merapat ke tim lain.

Baca Juga: Catut Nama Marc Marquez dan Valentino Rossi, Inilah 3 Impian Besar yang Berhasil Diwujudkan Juara Dunia Moto2 2020

"Saya merasa sulit untuk memisahkan pembalap (Marquez) dari motor dan dari tim. Paket gabunganlah yang menang. Jadi, sulit untuk mengatakan apa yang bisa dilakukan Marquez dengan motor Dovizioso (Ducati)," ucapnya.

Dijelaskan Gigi Dall'igna, ia tidak memungkiri bahwa gaji menjadi salah satu faktor utama yang membuat Ducati sulit mendatangkan Marquez.

Pasalnya, Honda dan Ducati sendiri memiliki pemasukan dan pangsa pasar, khususnya dalam ranah bisnis motor dan mobil, yang amat berbeda.

Dikutip dari Sporttekz per 1 September 2020 lalu, Marquez digaji Honda dengan nominal 14,5 juta dolar AS atau setara 240 miliar rupiah per tahun. Angka ini bahkan mengalahkan Valentino Rossi yang digaji Yamaha di kisaran 145-150 miliar rupiah.

Sedangkan Ducati sendiri, menggaji pembalap andalan mereka, Andrea Dovizioso sebesar 82 miliar per tahun. Nominal ini cukup jomplang dengan apa yang didapatkan Marquez bersama Honda.

Baca Juga: Aspek yang Ingin Diperbaiki Fabio Quartararo setelah Gagal Total pada MotoGP 2020

"Jelas, biaya pembalap adalah item terpenting dalam departemen balap," kata Gigi.

"Sulit untuk memenangkan tantangan jenis (gaji, red) ini bersama Honda. Mereka memiliki sumber ekonomi yang begitu besar, sehinggasulit bagi pabrikan Eropa untuk mendekati angka ini," kata dia lagi.

Baca Juga: Marc Marquez Mulai Ragu dan Menerka Pol Espargaro Bisa Saja Menyesal Pindah ke Repsol Honda, Ini Alasannya

Sementara itu, Marc Marquez sendiri pernah mengakui jika ia merasa sangat berhutang dengan Honda.

Bahkan, sekalipun ia tidak berpikir untuk hengkang dari tim asal Jepang tersebut.

"Jika saya tidak merasa tidak nyaman di sini, mereka (Honda) membebaskan saya untuk pergi. Tetapi, saya senang bertahan di tim ini," kata Marc Marquez dikutip dari Motociclismo.

Pada tahun ini Marc Marquez sendiri telah diumumkan bahwa ia masih akan membalap bersama Repsol Honda hingga MotoGP 2024.

Durasi kontrak empat tahun itu semakin menjamin bahwa The Baby Alien memang sudah benar-benar menjadi anak emas Honda.

Baca Juga: Dokter Pertama yang Tangani Marc Marquez Ternyata Pernah Lakukan Kelalaian yang Sama pada Jack Miller

Namun, kali ini Honda harus menghadapi ujian berat karena Marc Marquez ditempa cedera berkepanjangan sejak kecelakaan di seri perdana MotoGP 2020 di Jerez, Spanyol, Juli lalu.

Sejak kecelakaan itu, Marc Marquez tidak tampil balapan lagi hingga kompetisi MotoGP 2020 berakhir.

Baca Juga: Repsol Honda Terlalu Fokus pada Marc Marquez hingga Mengabaikan 3 Pembalap Potensial Ini

Ia juga sudah menjalani tiga kali operasi, operasi ketiga dilaksanakan pada 3 Desember 2020 lalu.

Kini Marc Marquez pun diprediksi absen lama, kemungkinan hingga enam bulan ke depan dan melewatkan beberapa seri awal MotoGP 2021.