Rossi menyoroti dua kesalahan fatal tim berlogo garpu tala itu dari segi tim penguji.
Kesalahan pertama adalah tidak memiliki tim penguji yang aktif.
"Kami memberi banyak tekanan untuk memiliki tim penguji dan kemudian Lorenzo dikontrak," kata Rossi dikutip dari
"Tapi masalahnya, Lorenzo cuma menjalani tes selama satu hari di Malaysia (tes Sepang). Kemudian Covid-19 datang dan semua agendanya berhenti," imbuh juara dunia sembilan kali itu.
"Lalu setelah delapan bulan, dia baru tes lagi di Portimão. Jadi Lorenzo tidak benar-benar bekerja,” ucap Rossi menyesali.
Baca Juga: Daripada Repot Datangkan Andrea Dovizioso, Repsol Honda Lebih Baik Andalkan 2 Pembalap Ini
Hasil tes MotoGP yang dilakukan Lorenzo memang tidak memuaskan.
Namun Yamaha sendiri juga seakan tampak tak berniat serius merekrut Lorenzo.
Dalam dua tes yang dijalani X-Fuera, mereka hanya membekalinya dengan motor versi 2019.
Sementara itu, selain tidak memiliki tim penguji yang aktif, Rossi juga menyebut bahwa Yamaha salah karena melakukan uji tes di Jepang, bukan di Eropa yang banyak jadi venue musim ini.
"Sebelum tahun 2020, semua pabrikan lain memiliki tim penguji yang sangat aktif melakukan perjalanan di Eropa dengan pembalap Eropa: Sylvain Guintoli, Michele Pirro, StefanBradl dan Dani Pedrosa," kata Rossi.