SportFEAT.COM - Pembalap gaek Valentino Rossi mengungkap adanya kesalahan fatal yang dilakukan Yamaha terkait tim penguji mereka.
Sejak empat tahun terakhir, Yamaha masih terus digeluti masalah klasik dengan performa mesin YZR-M1 yang tak kunjung nyetel.
Kondisi itu semakin terlihat memburuk setelah melihat performa Yamaha pada MotoGP 2020.
Dari tiga pembalap mereka yang memakai mesin terbaru versi 2020, Valentino Rossi, Maverick Vinales dan Fabio Quartararo, semuanya kompak tampil 'lesu' di tahun ini.
Akibat performa mesin yang tak kunjung membaik, Jorge Lorenzo selaku test rider Yamaha tahun ini pun ikut kena dampaknya.
Baca Juga: Alberto Puig Jengkel Performa Repsol Honda Tanpa Marc Marquez Terus Disorot
Banyak yang menganggap kehadiran Lorenzo tak banyak berkontribusi bagi kemajuan dan perbaikan mesin M1 2020, hingga akhirnya ia berujung dengan pemecatan.
Namun begitu, dalam hal ini Valentino Rossi justru tak setuju jika publik menuding Lorenzo gagal jadi test rider Yamaha.
Pembalap 41 tahun itu menyatakan bahwa kesalahan sebenarnya ada pada kubu Yamaha sendiri.
Rossi menyoroti dua kesalahan fatal tim berlogo garpu tala itu dari segi tim penguji.
Kesalahan pertama adalah tidak memiliki tim penguji yang aktif.
"Kami memberi banyak tekanan untuk memiliki tim penguji dan kemudian Lorenzo dikontrak," kata Rossi dikutip dari
"Tapi masalahnya, Lorenzo cuma menjalani tes selama satu hari di Malaysia (tes Sepang). Kemudian Covid-19 datang dan semua agendanya berhenti," imbuh juara dunia sembilan kali itu.
"Lalu setelah delapan bulan, dia baru tes lagi di Portimão. Jadi Lorenzo tidak benar-benar bekerja,” ucap Rossi menyesali.
Baca Juga: Daripada Repot Datangkan Andrea Dovizioso, Repsol Honda Lebih Baik Andalkan 2 Pembalap Ini
Hasil tes MotoGP yang dilakukan Lorenzo memang tidak memuaskan.
Namun Yamaha sendiri juga seakan tampak tak berniat serius merekrut Lorenzo.
Dalam dua tes yang dijalani X-Fuera, mereka hanya membekalinya dengan motor versi 2019.
Sementara itu, selain tidak memiliki tim penguji yang aktif, Rossi juga menyebut bahwa Yamaha salah karena melakukan uji tes di Jepang, bukan di Eropa yang banyak jadi venue musim ini.
"Sebelum tahun 2020, semua pabrikan lain memiliki tim penguji yang sangat aktif melakukan perjalanan di Eropa dengan pembalap Eropa: Sylvain Guintoli, Michele Pirro, StefanBradl dan Dani Pedrosa," kata Rossi.
"Dan masalahnya adalah Yamaha tidak memiliki tim seperti itu, mereka (justru) melakukan uji coba di Jepang dengan pembalap penguji Jepang," ucap The Doctor.
Rossi menganggap bahwa ini jadi kesalahan mendasar karena kondisi trek di Jepang jelas akan sangat berbeda dengan di Eropa.
"Masalah terbesar adalah bahwa di Jepang mereka berjalan di sirkuit yang tidak ada hubungannya dengan sirkuit Eropa," kata Rossi.
"Saya pernah ke sana," tambah Valentino Rossi.
"Anda harus mengaspal dengan ban yang kami miliki di sirkuit di mana kami juga balapan," tukasnya.