Zhang Beiwen mengaku seoran pelatih harus mempunyai kedekatan emosional dengan atletnya.
"Misalnya, ketika ada seorang pelatih mendukung Anda, tapi mereka tidak benar-benar tahu perasaan Anda," ucap Beiwen lagi.
"Bagi saya sulit untuk memberitahunya, karena saya juga sedang berpikir. Jika pelatih dan saya memikirkan hal yang sama, itu bagus,"
"Tapi terkadang hal itu tidak terjadi. Lalu apakah Anda akan mendengarkan pelatih atau mendengarkan diri sendiri? Jadi terkadang itu membantu, terkadang juga tidak,” ucapnya menimpali.
Sepanjang tahun 2020 ini, Zhang Beiwen baru terjun di lima turnamen karena adanya pandemi COVID-19.
Pencapaian terbaik pemain ranking 15 dunia itu adalah babak perempat final di ajang Daihatsu Indonesia Masters 2020.
Zhang Beiwen juga mencatatkan prestasi serupa pada dua ajang lainnnya, BWF World Tour Super 500 dan Denmark Open 2020 BWF World Tour Super 750.
Baca Juga: Kevin Sanjaya dan Kolega Jalani Persiapan Ketat Jelang Turnamen Thailand Open