SportFEAT.COM - Pebulu tangkis tunggal putri asal Amerika Serikat Zhang Beiwen, mengaku sudah terbiasa tanpa didampingi pelatih.
Kehadira seorang pelatih tentu menjadi suat hal paling penting untuk seorang atlet khususnya pebulu tangkis.
Seorang pelatih mempunyai tugas berat seperti menjadwalkan program latihan, menentukan menu latihan hingga strategi ketika bertanding.
Namun hal tersebut tak terjadi kepada seorang atlet bulu tangkis tunggal putri Zhang Beiwen.
Baca Juga: Jelang Bergulirnya Thailand Open 2021, Pelatih Ganda Putra Indonesia Mengaku Buta Kekuatan Lawan
Tunggal putri asal Amerika Serikat itu mengaku sudah terbiasa menjalani latihan atau pertandingan tanpa kehadiran pelatih.
"Saya terbiasa tanpa pelatih. Saya telah sendirian selama tujuh-delapan tahun," ungkap Beiwen, dikutip dari laman resmi BWF.
Pemain berdarah China itu pun mengungkapkan alasan dirinya selektif memilih pelatih.
Zhang Beiwen mengaku seoran pelatih harus mempunyai kedekatan emosional dengan atletnya.
"Misalnya, ketika ada seorang pelatih mendukung Anda, tapi mereka tidak benar-benar tahu perasaan Anda," ucap Beiwen lagi.
"Bagi saya sulit untuk memberitahunya, karena saya juga sedang berpikir. Jika pelatih dan saya memikirkan hal yang sama, itu bagus,"
"Tapi terkadang hal itu tidak terjadi. Lalu apakah Anda akan mendengarkan pelatih atau mendengarkan diri sendiri? Jadi terkadang itu membantu, terkadang juga tidak,” ucapnya menimpali.
Sepanjang tahun 2020 ini, Zhang Beiwen baru terjun di lima turnamen karena adanya pandemi COVID-19.
Pencapaian terbaik pemain ranking 15 dunia itu adalah babak perempat final di ajang Daihatsu Indonesia Masters 2020.
Zhang Beiwen juga mencatatkan prestasi serupa pada dua ajang lainnnya, BWF World Tour Super 500 dan Denmark Open 2020 BWF World Tour Super 750.
Baca Juga: Kevin Sanjaya dan Kolega Jalani Persiapan Ketat Jelang Turnamen Thailand Open