Find Us On Social Media :

Klarifikasi Agripinna Prima Soal Kasus Terseret Match Fixing Bulu Tangkis

Agrippina Prima Rahmanto Putra klarifikasi soal kasus match fixing BWF.

SportFEAT.COM - Agrippina Prima Rahmanto Putra mengklarifikasi soal terseretnya ia dalam kasus match fixing bulu tangkis.

Agrippina Prima adalah satu dari 8 pebulu tangkis Indonesia yang tersandung kasus match fixing alias pengaturan skor bulu tangkis.

Mereka telah dijatuhi sanksi dan denda dari Federeasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).

BWF sendiri mengumumkan adanya 8 pebulu tangkis Indonesia yang terseret kasus match fixing itu pada Jumat (8/1/2020) kemarin.

Baca Juga: PBSI Mengutuk Keras 8 Pebulu Tangkis Indonesia yang Terseret Kasus Pengaturan Skor

"8 pebulu tangkis Indonesia yang saling mengenal, dan mengikuti turnamen internasional level bawah yang sebgaian besar di regional Asia pada 2019, terbukti melanggar aturan integritas BWF," ujar BWF.

"Mereka melanggar sejumlah hal terkait pengaturan pertandingan, manipulasi hasil dan atau taruhan dalam hasil laga mereka," lanjut BWF.

Menyikapi kabar tersebut, Agrippina Prima langsung memberikan klarifikasi.

Melalui akun Youtube-nya, eks partner Marcus Fernaldi Gideon itu menerangkan bahwa ia bukan terlibat dalam pengaturan skor.

"Mana mungkin saya mau terlibat match fixing, saya saja cari uang di dunia bulu tangkis. Saya tidak mau melanggar aturan bulu tangkis," kata Agrippina.

"Saya bukan terlibat match fixing atau pengaturan skor-nya, tetapi kesalahan saya adalah karena tidak laporan ke BWF saat diajak oleh HT (Hendra Tandjaya) untuk mengalah dalam pertandingan," jelas Agrippina.

Agrippina mengaku kenal dengan Hendra Tandjaya saat mengkuti Vietnam Open 2017 lalu.

Baca Juga: Naik ke Ducati, Francesco Bagnaia Beruntung Satu Tim Lagi dengan Miller

Usai melewati babak pertama, Agrippina dihampiri oleh Hendra Tandjaya yang bersikap langsung akrab.

Dari situ, Hendra Tandjaya meminta nomor HP Agrippina dan malamnya berusaha menghasut Agrippina untuk mengalah pada babak kedua dan mendapatkan sejumlah uang.

Agrippina menegaskan bahwa saat itu ia dengan tegas menolaknya.

Namun ia tidak melapor karena ia sama sekali tidak terpikir untuk terlibat lebih jauh bersama HT kemudian masalahnya akan membesar seperti sekarang.

Baca Juga: 8 Pebulu Tangkis Indonesia Tersandung Kasus Match Fixing, Salah Satunya Eks Partner Marcus Gideon

"Iya, ini jadi pelajaran bagi saya, Jika ada orang baru jangan terlalu dekat," tukas Agrippina.

"Saya sudah bertemu BWF dan menjelaskan semuanya. Mereka pun paham bahwa saya tidak terlibat dalam pengaturan skor-nya."

"Namun BWF tetap menjatuhi sanksi untuk saya karena kesalahan saya adalah tidak melaporkan perbuatan HT," ungkap dia lagi.

Saat ini Agrippina dijatuhi hukuman larangan brtanding selama 6 tahun dan denda sebesar 3.000 dolar AS.

Namun, Agrippina masih akan beruasaha untuk menngajukan  banding.

Sementara itu, Hendra Tandjaya sendiri dijatuhi sanksi larangan bertanding dan melakukan kegiatan apapun yang berhubungan dengan bulu tangkis selamanya.

Selain Hendra Tandjaya, ada Ivandi Danang dan Androw Yunanto yang dijatuhi hujkuman serupa.

Ketiga pemain itu terbukti berkoordinasi melakukan pengaturan skor dan menyeret orang lain.